Bandara Internasional Lombok beroperasi 1 Oktober mendatang



JAKARTA. Bandara Internasional Lombok segera beroperasi pada 1 Oktober mendatang. Bandara ini akan menggantikan Bandar Udara Selaparang.Sehari menjelang beroperasinya bandara tersebut, PT Angkasa Pura I akan menggelar operasi Boyong. "Di tanggal 30 September itu nanti Bandara Selaparang akan ditutup jam 20.00 waktu setempat dan kami minta pindah semua ke Bandara Internasional Lombok," ungkap Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Miduk Situmorang, akhir pekan lalu.Bandara baru ini terletak di Tanak Awu, Lombok Tengah. Jaraknya kurang lebih 40 kilometer dari Selaparang. Pembangunan bandara baru ini lantaran kondisinya sudah tidak memadai. Miduk mengatakan, kondisi landasan terbangnya terlalu pendek bagi pesawat berbadan besar. Bila landasannya diperpanjang maka akan memakan lahan yang kini ditempati rumah penduduk. Alhasil. Angkasa Pura I memutuskan membangun bandara baru lantaran mempunyai tanah di Lombok Tengah.Bandara baru ini mempunyai landasan sepanjang 2.750 meter dengan lebar 45 meter. Miduk mengatakan, landasan ini bisa dipakai pesawat berbadan bongsor seperti Boeing 747 dan Airbus. "Kami juga sudah membangun terminal dengan kapasitas 3 juta penumpang per tahun," ujarnya. Bandara ini juga direncanakan sebagai tempat pemberangkatan jemaah haji.Pembangunan bandara ini menghabiskan dana sekitar Rp 800 miliar. Sebagian besar dananya berasal dari Angkasa Pura I. Sisanya berasal dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar Rp 110 miliar dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp 40 miliar. Selain Bandara Internasional Lombok, Angkasa Pura I juga sedang mengembangkan bandara yang lainnya. Saat ini Angkasa Pura I menyiapkan dana Rp 5,6 triliun untuk pengembangan bandara yang targetnya akan selesai pada tahun 2013.Dana yang sudah disiapkan untuk Bandara Ngurah Rai sebesar Rp 1,94 triliun, Bandara Udara Sepinggan Rp 1,7 triliun. "Untuk Bali pembangunan sudah berjalan. Sekitar sekitar 10 %," tegasnya.Sedangkan nilai investasi untuk Bandara Udara Juanda surabaya sebesar Rp 400 miliar, Bandara Udara Adi Sucipto Rp 300 miliar. Menyusul kemudian akan kembali dikembangkan Bandara El Tari Kupang dan Bandara Udara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can