KONTAN.CO.ID - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, kehadiran Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution akan mengembangkan dan meningkatkan potensi ekonomi yang dimiliki Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, khususnya pada sektor pertambangan, perkebunan seperti karet dan kelapa sawit, serta pertanian salah satunya padi. “Kabupaten Mandailing Natal juga dikenal dengan keanekaragaman adat istiadat, sejarah dan budaya, juga pesona alam yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan adanya bandara ini, semoga potensi Sumatera Utara khususunya Kabupaten Mandailing Natal semakin tergali,” ujar Menhub saat meninjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Sabtu (4/5). Kemenhub mulai membangun Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution pada tahun 2020 dengan anggaran Rp. 434,5 miliar. Bandara dengan runway sepanjang 1.450 m x 30 m, taxiway sepanjang 75 m x 15 m, apron sepanjang 105 m x 65 m, serta gedung terminal seluas 2.537 meter persegi ini, nantinya bisa melayani pesawat ATR 72.
Bandara Jenderal Besar AH Nasution akan Kembangkan Potensi Ekonomi di MandailingNatal
KONTAN.CO.ID - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, kehadiran Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution akan mengembangkan dan meningkatkan potensi ekonomi yang dimiliki Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, khususnya pada sektor pertambangan, perkebunan seperti karet dan kelapa sawit, serta pertanian salah satunya padi. “Kabupaten Mandailing Natal juga dikenal dengan keanekaragaman adat istiadat, sejarah dan budaya, juga pesona alam yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan adanya bandara ini, semoga potensi Sumatera Utara khususunya Kabupaten Mandailing Natal semakin tergali,” ujar Menhub saat meninjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Sabtu (4/5). Kemenhub mulai membangun Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution pada tahun 2020 dengan anggaran Rp. 434,5 miliar. Bandara dengan runway sepanjang 1.450 m x 30 m, taxiway sepanjang 75 m x 15 m, apron sepanjang 105 m x 65 m, serta gedung terminal seluas 2.537 meter persegi ini, nantinya bisa melayani pesawat ATR 72.