JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) bandara Karawang, Jawa Barat pada tahun 2015. Bandara Karawang ini ini diharapkan bisa membantu beban bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Herry Bakti, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub, menyatakan, pihaknya akan mempersiapkan pembangunan bandara ini, karena hasil studi kelayakan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sudah keluar. "Studi kelayakan sudah selesai, dan minggu depan segera dipresentasikan ke berbagai lembaga terkait," jelas Herry, Jumat (4/5). Selain Kemhub, JICA juga melakukan presentasi kepada Kementerian Kehutanan dan Pemprov Jawa Barat (Jabar) guna membicarakan tata bangun ruang dan kebutuhan lahan. Setelah itu, pihak terkait melakukan studi tambahan yang diharapkan selesai Agustus. "Untuk sementara, bandara ini akan membutuhkan lahan 900 hektare," terang Herry. Kalau semua studi bisa selesai tahun ini, maka pemerintah optimistis pembangunan bandara Karawang selesai tahun 2015. Menurutnya, bandara di Karawang bisa dijadikan bandara dalam kota atau aerotropolis. Berkenaan dengan siapa yang membangun nantinya akan ditawarkan ke pihak perusahaan swasta atau BUMN. Berapa nilai investasinya, sampai saat ini pihaknya belum membicarakan angkanya.
Bandara Karawang mulai dibangun 2015
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) bandara Karawang, Jawa Barat pada tahun 2015. Bandara Karawang ini ini diharapkan bisa membantu beban bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Herry Bakti, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub, menyatakan, pihaknya akan mempersiapkan pembangunan bandara ini, karena hasil studi kelayakan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sudah keluar. "Studi kelayakan sudah selesai, dan minggu depan segera dipresentasikan ke berbagai lembaga terkait," jelas Herry, Jumat (4/5). Selain Kemhub, JICA juga melakukan presentasi kepada Kementerian Kehutanan dan Pemprov Jawa Barat (Jabar) guna membicarakan tata bangun ruang dan kebutuhan lahan. Setelah itu, pihak terkait melakukan studi tambahan yang diharapkan selesai Agustus. "Untuk sementara, bandara ini akan membutuhkan lahan 900 hektare," terang Herry. Kalau semua studi bisa selesai tahun ini, maka pemerintah optimistis pembangunan bandara Karawang selesai tahun 2015. Menurutnya, bandara di Karawang bisa dijadikan bandara dalam kota atau aerotropolis. Berkenaan dengan siapa yang membangun nantinya akan ditawarkan ke pihak perusahaan swasta atau BUMN. Berapa nilai investasinya, sampai saat ini pihaknya belum membicarakan angkanya.
