Bandara Kuala Namu jadi objek wisata dadakan



JAKARTA. Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengakui terjadinya kemacetan di jalan menuju Bandara Internasional Kuala Namu di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Kemacetan terjadi pasca beroperasi bandara Kamis pekan lalu (25/7).

Mengenai penyebab kemacetan, Mangindaan bilang, banyak masyarakat Sumatera Utara datang ke lokasi bandara untuk menyaksikan bandara baru tersebut. Alhasil, bandara megai itu menjadi objek wisata baru di Sumatera Utara.

Menurut mangindaan, tak hanya warga Sumatera Utara saja yang penasaran dengan bandara baru itu, banyak juga warga Jakarta yang sengaja datang ke Sumatera Utara untuk menyaksikan Bandara Kuala Namu tersebut.


"Sementara macet bukan karena jalannya belum siap. Justru yang paling banyak sekarang bukan penumpang, atau pengantar. Tapi antuasisme masyarakat luas yang penasaran dengan bandara itu," tutur Mangindaan di Kantor Presiden, Senin (29/7).

Bandara Kuala Namu, kata Mangindaan, memiliki daya tarik tersendiri. Pertama-tama karena bandara itu cukup mewah, megah, dan semua peralatannya menggunakan sistem elektronik.

"Jadi masyarakat ingin melihat electronic system-nya," tambahnya. Sebab, semua sistem di Bandara Kuala Namu tidak ada yang manual.

Sekarang, keadaan bandara yang menggantikan Bandara Polonia itu masih terbilang sangat padat. Bahkan Menhub kelabakan mengendalikan jumlah warga yang berdatangan di Kuala Namu. "Mana yang harus diprioritaskan, bingung kita," tegasnya.

Meskipun demikian, Mangindaan bilang, ia telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Saat ini, Kemhub telah mengerahkan semua Bus Damri untuk melayani penumpang.

Bahkan, pihak Kemhub mulai terlibat dalam mengatur jumlah pendatang yang ingin masuk dengan memprioritaskan yang punya tiket.

Politisi Demokrat ini juga mengakui, bahwa masih ada jalan yang belum selesai diperbaiki. Salah satunya disebabkan masalah lahan yang masih dibebaskan, sementara yang memiliki tanah memiliki ganti kerugian dengan nilai yang cukup besar.

Karena itu, bagi lahan yang dijual cukup mahal, pihak Kemhub telah menyerahkan penyelesaiannya kepada Bupati Deli Serdang dan Gubernur Sumut.

Pada kesempatan itu, Mangindaan menyesalkan, adanya aksi pelemparan kereta api saat beroperasi di bandara Kuala Namu. Hingga kini, kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan memburu pelakunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri