Bandara Kualanamu diminta beroperasi sesuai jadwal



MEDAN. Masyarakat Kabupaten Deli Serdang di kawasan Bandar Udara Kualanamu meminta agar pengoperasian bandara yang dijadwalkan tanggal 25 Juli 2013 dapat direalisasikan tepat waktu.  Bandara diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya. 

Sekitar 200 peserta yang terdiri dari Camat, Kepala Desa, LSM, Tokoh Masyarakat hingga Tokoh Pemuda wilayah Kecamatan Pantai Labu, Beringin, Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, serta Batang Kuis, Rabu (19/6) menghadiri sosialisasi bandara di dalam bangunan terminal. 

"Masyarakat menginginkan bandara yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut dan Indonesia ini cepat dioperasikan,” kata Direktur Operasi PT Angkasa Pura II Endang A Sumiarsa, Rabu (19/6) dalam surat elektroniknya. 


Seluruh masyarakat di sekitar Bandara Kualanamu, kata Endang, mendukung pengoperasian bandara berkapasitas 8,1 juta penumpang per tahun itu. Selain menjadi kebanggaan, bandara pengganti Bandara Polonia itu dipastikan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, serta Sumatera Utara secara luas.                

Selain dukungan, sejumlah peserta juga meminta agar Angkasa Pura II dapat menyerap banyak tenaga kerja dari lingkungan sekitar bandara. Termasuk pula meningkatkan kekhasan budaya daerah ke dalam arsitektur bandara, salah satunya adalah mengganti pohon Kelapa Sawit dengan Pohon Pinang yang menjadi ciri khas Melayu.

Pohon Pinang yang kaya manfaat dinilai lebih mewakili keramahan lingkungan dibandingkan Sawit. "Bandara ini dekat dengan pantai. Pohon Pinang berfungsi sebagai pemecah angin dan mulai buah hingga daunnya kaya akan manfaat," ujar salah seorang perwakilan tokoh pemuda.

Terkait penyediaan lapangan pekerjaan untuk menyerap tenaga kerja lokal, Endang Sumiarsa menegaskan, Angkasa Pura II siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah baik di tingkat Provinsi, Kabupaten, hingga tingkat Kecamatan dan Desa untuk menciptakan tenaga kerja yang andal dan sesuai kebutuhan operasional bandara.

"Kami bisa didik anak-anak kita melalui balai-balai latihan kerja dan sebagainya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan operasi. Hal itu mengingat tidak seperti bidang pekerjaan lain yang lebih umum, pekerja di bandara harus memiliki keahlian yang lebih khusus. Karena bandara ini adalah bidang usaha yang sangat sarat dengan aturan dan regulasi," ujar Endang. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri