Bandara Kulon Progo mulai konstruksi tahun 2016



JAKARTA. Rencana PT Angkasa Pura I (AP I) punya bandara baru di Yogyakarta agaknya bakal berlangsung lama. Sebab, bandara yang akan dibangun di Temon, Kabupaten Kulon Progo itu baru memasuki tahap sosialisasi.

Bahkan, waktu sosialisasi proyek kepada warga Kulon Progo belum diketahui pasti. Sebab, AP I masih melakukan pembahasan dengan pemerintah Kulon Progo, guna menentukan kapan sosialisasi bisa dilakukan.

Jika proses sosialisasi selesai, AP I akan membuat kesepakatan untuk pembebasan lahan. "Setahun setelah pembebasan lahan selesai, barulah kami masuk proses konstruksi pembangunan," kata Farid Indra Nugraha, Sekretaris Perusahaan AP I kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.


Farid menilai, proses pembangunan bandara Kulon Progo masih panjang. Selain mempersiapkan sosialisasi, AP I juga sedang melakukan survei topografi dan penyelidikan tekstur tanah.

Hasil survei ini akan menjadi dasar penentuan lokasi bandara dan menjadi pedoman pembebasan lahan. Untuk tahap sosialisasi proyek, AP I menargetkan bisa selesai selama 3 bulan.

Dalam proyeksi Farid, tahap konstruksi bandara baru itu bisa dilakukan tahun 2016 mendatang.

Dalam cetak biru awal, bandara Temon di Kulon Progo ada di atas lahan seluas 600 hektare (ha) dengan perincian; luas terminal 110.000 meter persegi (m²), hanggar seluas 371.125 m², dan panjang landasan 3.250 meter dan lebar 45 meter. Bandara ini diharapkan mampu menampung 28 unit pesawat dengan kapasitas 10 juta penumpang per tahun.

Sedangkan, untuk bandara Adisucipto akan dikembalikan fungsinya menjadi bandara milik TNI Angkatan Udara. "Bandara Adisucipto Yogyakarta milik TNI AU, jadi akan dipergunakan kembali untuk pendidikan," tambah Bambang Tjahjono, Direktur Kebandarudaraan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan kepada KONTAN, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan