Bandara Merauke butuh rute penerbangan baru



JAKARTA. Otoritas Bandar Udara Merauke, membutuhkan rute penerbangan baru yaitu koridor selatan Papua yang nantinya bisa melewati Maluku Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali. "Jalur selatan saat ini memang belum tersentuh karena selama ini penerbangan selalu melalui pegunungan tengah wilayah Papua," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Merauke, Chairul Batubara di Jakarta, Selasa (13/1). Hal ini, ia sampaikan saat mengikuti National Seminar "Airport and Airline Synergy Towards Asean Open Sky and Global Development" di Graha Angkasa Pura I, Jakarta. Menurut Chairul, potensi pasar di koridor selatan sangat besar karena ada sekitar 70% masyarakat Maluku Tenggara yang berada di Papua, termasuk juga di Merauke. "Selama ini, apabila masyarakat Maluku Tenggara ingin pulang kampung mereka harus memutar sangat jauh," katanya. Ia menjelaskan, rute yang harus ditempuh apabila tidak menggunakan koridor selatan harus melalui Bandara Sentani ke Makassar kemudian ke Maluku sebelum mandarat di Maluku Tenggara. "Bahkan, mereka biasanya menginap dulu di Makassar, jadi mereka harus mengeluarkan ongkos yang sangat banyak untuk pulang kampung," kata Chairul. Sementara itu, Direktur Operasional Garuda Indonesia, Novianto Herupratomo mengatakan, pihaknya sebenarnya tertarik untuk membuka jalur di koridor selatan Papua tersebut. "Namun, kami juga ingin melihat apakah ada potensi pasar di sana dan dilihat juga ketersediaan pesawatnya," kata Novianto. Ia mengatakan, saat ini Garuda Indonesia memang fokus pada real business karena memang sudah tidak ada lagi subsidi dari pemerintah. "Intinya, kami ingin melihat dulu seberapa potensi pasar di sana sebelum kami membuka jalur baru dan ini kami juga lakukan untuk semua otoritas bandara yang ingin membuka jalur baru," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan