JAKARTA. Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) minggu ini berimbas ke operasional maskapai penerbangan. Maskapai yang beroperasi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung dan Halim Perdanakusuma Jakarta harus mengalihkan dan membatalkan penerbangan. Misalnya Garuda Indonesia. Saat Husein Sastranegara ditutup 23 April 2015 pukul 16.00 WIB sampai 24 April 2015 pukul 21.00 WIB, Garuda menghentikan enam penerbangan, yaitu rute Batam–Bandung, Surabaya–Bandung dan Denpasar–Bandung. "Kami arahkan penerbangan lewat Jakarta," kata Senior Manager Public Relation Garuda Ikhsan Rosan kepada KONTAN, Selasa (21/4). Meski perjalanan musti menyimpang ke sampai Jakarta, kebanyakan penumpang Garuda Indonesia menerima tawaran tersebut. Ia mengklaim tak ada penumpang yang meminta pengembalian tiket akibat insiden tersebut.
Lion Group juga melakoni hal serupa. Maskapai milik Rusdi Kirana ini juga membatalkan penerbangan di Husein Sastranegara pada 23 April pukul 14.00 WIB hingga 24 April 2015. Andy M. Saladin, Corporate Communication Manager PT Lion Mentari Airlines melanjutkan penerbangan Lion dari Bandung baru dibuka 25 April 2015. Hampir seluruh anak maskapai Grup Lion seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air dan Malindo Air memiliki penerbangan dari Bandung. Berdasarkan pantauan KONTAN, masing-masing maskapai mengoperasikan penerbangan dari kota kembang menuju tujuan domestik seperti Surabaya, Denpasar, Batam, Singapura, Makassar, Manado dan Balikpapan serta ke Singapura dan Kuala Lumpur. Sedangkan maskapai berbiaya murah Indonesia AirAsia tercatat telah membatalkan 18 penerbangan selama perhelatan KAA. Bahkan tak hanya rute dari dan menuju Bandung, menurut Audrey Progastama, Head of Corporate Secretary and Communication PT Indonesia AirAsia pihaknya juga membatalkan penerbangan yang memakai pesawat dari hub Bandung, yaitu rute Solo–Singapura dan Semarang–Singapura. Sejauh ini yang hanya Sriwijaya Air yang tak terdampak KAA. Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communication PT Sriwijaya Air menjelaskan, pihaknya tidak beroperasi di Husein Sastranegara maupun Halim Perdanakusuma. Ia mengklaim sejauh ini pihaknya belum mengalami keterlambatan yang berarti akibat perubahan aktivitas penerbangan di Bandara internasional Soekarno Hatta. Pasrah merugi Skenario berbeda diterapkan Citilink Indonesia dan Batik Air yang memakai bandara Halim Perdanakusuma. Dari 23 April 2015 sampai 24 April 2015, operasional kedua maskapai ini akan pindah ke Soekarno Hatta.
Albert Burhan, Direktur Utama PT Citilink Indonesia mengatakan mulai semalam (21/4) pihaknya sudah memindahkan tujuan penerbangan di Halim ke Soekarno Hatta. Ia berharap pemindahan tiga pesawat yang dioperasikan di Halim, mulai Selasa (22/4), rute Citilink sudah bisa beroperasi dari Cengkareng. Setiap harinya pihaknya melayani sekitar 20 penerbangan dari bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Sementara untuk rute yang beroperasi di Bandung, Citilink pasrah untuk membatalkan. Ia memastikan pihaknya bakal merugi dengan pembatalan ini, namun mengelak menyebutkan kerugiannya. Sedangkan Achmad Luthfie, Direktur Utama PT Batik Air, maskapai ini mulai memindahkan penerbangan Selasa malam (22/4) ke Soekarno Hatta dan baru kembali beroperasi di Halim pada 26 April nanti. Selama perhelatan KAA, tercatat ada 10 penerbangan yang dipindahkan dari Halim ke Soekarno Hatta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan