Bandara Pitu Morotai segera dikomersialisasi



JAKARTA. Bandara Pitu Morotai di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) akan segera diresmikan Kementerian Perhubungan (Kemhub) sebagai bandara komersil bertaraf internasional. Pihak Kementerian Perhubungan, Pemprov Maluku Utara dan Markas Besar TNI AU akan meneken kesepakatan pada 2 Februari 2012.Komersialiasi tersebut untuk memanfaatkan potensi bandara tersebut sebagai bandara strategis yang berada pada jalur penerbangan internasional. Terlebih lagi, pada 8 September 2012 akan digelar acara Sail Indonesia Morotai di Kabupaten Pulau Morotai.Ignatius Bambang Tjahjono, Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menuturkan, Bandara Morotai ditargetkan akan selesai tahun ini. Pihaknya juga sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan terminal penumpang, perbaikan landasan pacu dan fasilitas pendukung lainnya.Bambang mengungkapkan, adanya bandara bertaraf internasional di Pulau Morotai diharapkan akan menjadi daya tarik bagi para investor, baik dari dalam maupun luar negeri untuk membangun industri perikanan, dan industri lainnya di daerah itu.Lanjutnya, Kabupaten Pulau Morotai terletak di bibir Samudera Pasifik, oleh karena itu adanya bandara internasional di sana diharapkan dapat menjadikan daerah tersebut sebagai pintu ke luar masuk Indonesia, khususnya untuk tujuan ke negara-negara di Pasifik. Penerbangan dari negara-negara di Asia Pasifik, khususnya dari Filipina dan Jepang yang akan ke Bali atau kota-kota lainnya di Indonesia bagian barat, diharapkan dapat singgah di Bandara Pitu Morotai.Saat ini bandara tersebut memiliki landasan pacu dengan panjang 2400 meter dan lebar 70 meter yang dilengkapi dengan apron dan taxy way. "Pesawat jenis Boeing 737 juga sudah bisa mendarat di sana," ujar Bambang. Pemprov Malut juga sudah membuka penerbangan perintis dari Ternate ke Morotai dua kali seminggu, dan di 2012 akan ditingkatkan frekuensinya karena ada penyelenggaraan Sail Morotai.Tengku Burhanuddin, Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA), menyambut baik komersialisasi Bandara Morotai. Menurutnya, Maluku merupakan salah satu potensi besar bagi penerbangan dengan tujuan Indonesia Timur. "Sektor pariwisata yang paling menonjol sehingga bisa menarik banyak pendatang," ujarnya.Bandara Morotai merupakan peninggalan tentara Jepang dan Sekutu yang dibangun pada saat Perang Dunia II untuk kepentingan menghadapi Jepang di Asia Pasifik. Bandara itu memiliki tujuh landasan, namun selama ini yang dimanfaatkan hanya satu landasan, sebagai pangkalan TNI Angkatan Udara (AU).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini