JAKARTA. Pertumbuhan bisnis penerbangan Indonesia mestinya harus didukung bandar udara yang memadai. Ini pula yang belum tecermin di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Ignatius Bambang Tjahjono, Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Senin (4/2), pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sudah mendesak. Saat ini, pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) rata-rata sebanyak 52 kali per jam. Padahal, kapasitas bandara saat ini, idealnya hanya sebanyak 45 pergerakan. Makanya, pengembangan Bandara Soetta merupakan langkah yang paling mendesak untuk mengatasi kepadatan tersebut.
Bandara Soekarno-Hatta sudah sesak
JAKARTA. Pertumbuhan bisnis penerbangan Indonesia mestinya harus didukung bandar udara yang memadai. Ini pula yang belum tecermin di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Ignatius Bambang Tjahjono, Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Senin (4/2), pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sudah mendesak. Saat ini, pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) rata-rata sebanyak 52 kali per jam. Padahal, kapasitas bandara saat ini, idealnya hanya sebanyak 45 pergerakan. Makanya, pengembangan Bandara Soetta merupakan langkah yang paling mendesak untuk mengatasi kepadatan tersebut.