Bandara Thailand Memperbolehkan Sebagian Penerbangan Mulai Hari Ini



BANGKOK. Manajemen bandara internasional Thailand kemungkinan akan memperbolehkan sebagian penerbangan untuk beroperasi kembali hari ini. Langkah ini diambil menyusul diakhirinya pemblokiran oleh demonstran anti pemerintah yang sudah dilakukan selama delapan hari.

Aksi tersebut membuat bandara Thailand lumpuh, sehingga menyebabkan 400.000 calon penumpang terlantar. Pihak operator bandara mengatakan, saat ini kemungkinan besar terminal internasional belum dapat dibuka selama satu minggu ke depan. Meski demikian, pihak maskapai di bandara itu dapat menggunakan convention center terdekat untuk melakukan check in penumpang.

“Pembukaan sebagian bandara akan dilakukan secepatnya hari ini. Sepertinya, penerbangan akan banyak dilakukan oleh maskapai Thai Airways karena pesawat mereka parkir disini,” jelas Serirat Prasutanond, acting president Airports of Thailand Pcl. 


Dalam sehari, sekitar 750 penerbangan tidak dapat keluar atau masuk dari airport. Padahal, bandara Thailand ini merupakan bandara keempat tersibuk di Asia dengan jumlah penumpang sebanyak 100.000 orang. Para demonstran juga menduduki bandara Don Mueang, yang merupakan bandara kedua tersibuk di negeri itu. Belum jelas kapan kedua bandara akan beroperasi dengan normal.

Japan Airlines Corp membatalkan kembali penerbangannya ke Bangkok hari ini dan tidak akan membuka penerbangan ke Thailand hingga ada konfirmasi lebih lanjut kapan kegiatan bandara akan kembali normal. Menurut Jurubicara Japan Airlines Hisanori Iizuka, pihaknya mengoperasikan penerbangan khusus dengan pesawat militer U-Tapao ke Bangkok untuk menjemput penumpang yang terlantar.

Hal serupa juga dilakukan oleh Qantas Airways Ltd. Pihak Qantas menjelaskan, pihaknya terus memantau kondisi di Thailand dan belum memutuskan apapun hingga ada kejelasan dari pihak bandara di Bangkok.

Adanya aksi demonstrasi itu, operator bandara Thailand kehilangan sekitar 100 juta baht (US$ 2,8 juta) per harinya. “Untuk membuka bandara beroperasi secara penuh dibutuhkan waktu kurang lebih seminggu,” jelas Serirat.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie