Bandara VVIP IKN Bakal Jadi Bandara Komersial, Begini Kata Menteri Perhubungan



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah berencana untuk mengubah fungsi bandara VVIP di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi bandara komersial, dengan tujuan utama untuk meningkatkan utilitas atau manfaat dari infrastruktur tersebut.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mendorong pemanfaatan infrastruktur secara maksimal dalam setiap proyek pembangunan atau pengembangan. 

“Pak Presiden selalu ngomong kalau kita bangun itu jangan cuma bangun, konstruksinya selesai, tapi utilisasinya lebih maksimal atau ter-deliver, tak terkecuali bandara VVIP ini,” ujarnya saat ditemui Kontan.co.id, di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Jumat (2/8).


Baca Juga: Basuki: Sarana dan Prasarana untuk Pelaksanaan Upacara Kemerdekaan di IKN Sudah Siap

Budi mengakui bahwa pada awalnya, bandara di IKN dirancang untuk menjadi bandara VIP dan VVIP. Namun, ia menambahkan bahwa dengan perkembangan yang ada saat ini, pemanfaatan bandara tersebut untuk jangkauan yang lebih luas akan memberikan manfaat yang lebih besar.

Dengan panjang landasan pacu mencapai 3.000 meter, bandara IKN memiliki kapasitas untuk melayani penerbangan jarak jauh, termasuk penerbangan internasional dengan pesawat berukuran besar.

Baca Juga: Bandara IKN Belum Siap untuk Upacara 17 Agustus, Menteri PUPR Minta Maaf

"Saat ini, bandara di Balikpapan hanya bisa menggunakan Airbus 320. Namun, dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter di bandara IKN, kita bisa melakukan penerbangan langsung ke Arab Saudi menggunakan Boeing 777, bahkan bisa terbang langsung ke Eropa karena jarak tempuhnya yang lebih jauh. Ini akan menjadi jangkauan yang luar biasa," jelas Budi.

Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa perubahan fungsi bandara VVIP menjadi bandara komersial akan membuka peluang untuk penerbangan langsung ke luar negeri dengan lebih baik.

“Ini menjadi pembeda kalau kita cuma menggunakan Balikpapan dan menggunakan ini (bandara IKN),” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .