KONTAN.CO.ID - JAKARTA (Bangga Buatan Indonesia). Ide usaha bisa berasal dari mana saja. Termasuk juga dari pengalaman pribadi sehari-hari. Inilah yang dialami oleh Muhammad Amtsal Hilmy Abiyyu, saat ingin mengembangkan transportasi pribadi yang menunjang koneksivitas dengan transportasi publik. Yakni dalam bentuk membuat skuter lipat. Amtsal, yang merupakan jebolan produk desain dari Institut Teknologi Surabaya, masih ingat betul saat masih berstatus mahasiswa, dirinya merasa kurang nyaman saat menggunakan transportasi publik tatkala magang di salah satu perusahaan di ibukota. Terutama saat menuju lokasi atau tempat pemberhentian transportasi masal. Biasanya orang menggunakan sepeda saat ingin menuju ke moda transportasi publik. Namun dalam pikiran Amtsal justru lebih maju lagi. Bukan sepeda, tetapi adalah skuter listrik.
Gagasan membuat skuter listrik itupun ia tuangkan dalam tugas akhir di kampusnya. Tak disangka tugas akhir skuter listrik mendapat nilai optimal. Dari situ ia pun mulai mengembangkan skuter listrik yang ia beri nama Pygmy. Nama tersebut berasal dari salah satu suku di Afrika yang punya tubuh mungil. Memang ukuran skuter listrik Pygmy sendiri tergolong imut, yang boleh dibilang seukuran dengan sepeda lipat dengan ukuran roda terkecil.
Pygmy pun ia ikutkan dalam proyek eksibisi yang digagas tempat kuliahnya pada 2019. Tak disangka skuter listriknya mendapat respon positif dari pengunjung. Dan banyak yang menanyakan kapan Pgymy ini bisa diproduksi secara masal. Maklum, skuter listrik yang ia pamerkan memang masih dalam bentuk prototipe. "Lalu ada yang bilang bagaimana kalau dikasih pedal supaya jika baterai habis bisa dikayuh. Ini masukan yang sangat bagus buat kami," jelas Amtsal, Designer Pygmy kepada KONTAN. Pygmy memang masih tahap prototipe awal yang masih akan terus ia kembangkan. Saat ini Amtsal masih berproses mendapatkan hak kekayaan intelektual (HKI) untuk skuter listrik bagi kaum milenial urban tersebut. Setelah hak paten atas Pygmy sudah ditangan Amtsal, ia berencana bersiap melakukan produksi masal dari skuter listrik tersebut. Saat ini ia tengah gencar mencari pendanaan untuk bisa mewujudkan produksi tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti kompetisi usaha rintisan. Jika menang, dan bisa mendapatkan permodalan, akan ia gunakan untuk membuat Pygmy masuk tahapan produksi.
Jika semua time line berjalan mulus, diharapkan Pygmy dapat mulai diproduksi tiga atau empat tahun mendatang. Namun Amtsal menyebut, kemungkinan awal produksi komersial Pygmy masih akan berbasis pre order. Nantinya untuk rangka skuter, Amtsal berencana akan merakit sendiri, sedangkan untuk badan skuter akan bekerjasama dengan stakeholder lainnya. Jika sudah masuk tahap produksi, harga Pygmy sekitar Rp 8 juta. Jagoan Lokal - Joglo Semar:
Liputan Bangga Buatan Indonesia merupakan liputan bersama KONTAN, KOMPAS, Kompas.com dan Kompas TV untuk mendukung kemajuan UMKM Indonesia. Selanjutnya:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon