Bangga Buatan Indonesia: Elsana Bekti Nugroho merancang fesyen cetakan alami



KONTAN.CO.ID - JAKARTA (Bangga Buatan Indonesia). Pesona motif batik memang bisa membuat banyak orang kagum. Dan, sudah banyak motif yang tersaji di produk fesyen batik. Tentu, masing-masing motif batik punya kekhasan.   

Ciri khas dari motif batik itulah yang membuat Elsana Bekti Nugroho, pendiri sekaligus Chief Executive Officer Arane Ecoprint tertarik untuk menekuni bisnis batik. Namun, motif batik yang dia tampilkan lewat bendera Arane beda dari batik pada umumnya.

Bukan motif batik klasik yang diproduksi dengan canting, atau cetakan batik. Motif yang ditampilkan juga bukan berasal dari daerah penghasil batik, seperti Yogyakarta, tempat asalnya, atau Surakarta hingga Pekalongan. 


Tren gaya hidup yang semakin peduli lingkungan membuat pria jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini tertarik membuat motif pepohonan untuk produk fesyennya. Mulai dari motif daun hingga ranting, dengan ecoprint yang memanfaatkan daun atau bagian lain dari pohon sebagai motifnya melalui metode pemanasan.

Jadi cetakan dari daun, ranting atau bagian lain dari pepohonan bisa tercetak di kain dan selanjutnya bisa terwujud di produk fesyen lainnya, sebut saja gaun atau kemeja.

Setelah belajar dari seorang pengajar ecoprint dari Austria serta Australia, Elsana pun memberanikan diri memulai usaha pada 2017. Supaya bisnisnya lebih dikenal, ia pun mengikuti beragam kompetisi.

Hasilnya, pada 2020, Arane Ecoprint terpilih menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi Anugerah Bangga Buatan Indonesia. "Ecoprint menjadi vocal point dari Arane," katanya kepada KONTAN.

Biar semakin berkibar namanya, Arane Ecoprint juga mengikuti ragam pameran. Misalnya, Inacraft, Rafina, Gebyar Batik Nusantara, dan lainnya.

Jagoan Lokal - Joglo Semar: Liputan Bangga Buatan Indonesia merupakan liputan bersama KONTAN, KOMPAS, Kompas.com dan Kompas TV untuk mendukung kemajuan UMKM Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon