KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyempurnakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang digunakan sebagai acuan penyaluran program perlindungan sosial. Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan, DTKS ini perlu disempurnakan karena data tersebut akan menjadi acuan dari pemberian berbagai bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah. "Seluruh bansos itu, baik subsidi dan sebagainya itu akan mengacu data bansos dari DTKS. Kami sepakati bersama, DTKS itulah yang harus jadi satu-satunya data kita sekarang ini. Jadi tidak semua Kementerian buat data sendiri. Bahwa DTKS tidak sempurna, saya harap pemerintah menyempurnakan terus menerus DTKS," ujar Said di dalam rapat Banggar dengan Kemenkeu, Rabu (1/7). Said menyarankan, penyempurnaan DTKS bisa dilakukan melalui data penerima bansos kartu sembako yang saat ini ada sebanyak 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Banggar DPR minta pemerintah sempurnakan data terpadu kesejahteraan sosial
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyempurnakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang digunakan sebagai acuan penyaluran program perlindungan sosial. Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan, DTKS ini perlu disempurnakan karena data tersebut akan menjadi acuan dari pemberian berbagai bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah. "Seluruh bansos itu, baik subsidi dan sebagainya itu akan mengacu data bansos dari DTKS. Kami sepakati bersama, DTKS itulah yang harus jadi satu-satunya data kita sekarang ini. Jadi tidak semua Kementerian buat data sendiri. Bahwa DTKS tidak sempurna, saya harap pemerintah menyempurnakan terus menerus DTKS," ujar Said di dalam rapat Banggar dengan Kemenkeu, Rabu (1/7). Said menyarankan, penyempurnaan DTKS bisa dilakukan melalui data penerima bansos kartu sembako yang saat ini ada sebanyak 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).