JAKARTA. Untuk membangkitkan industri rotan pasca penghentian ekspor bahan baku rotan, Kementerian Perindustrian berusaha memperbesar pasar mebel rotan di dalam negeri. Langkah yang ditempuh adalah dengan meminta penggunaan mebel rotan di instansi pemerintah maupun swasta. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan Kemenperin telah menyusun gerakan bersama untuk meningkatkan penggunaan mebel rotan di instansi pemerintah, kantor swasta dan sekolah-sekolah. Permintaan itu di antaranya dilakukan dengan mengirimkan surat ke Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. "Intinya menganjurkan agar memenuhi kebutuhan mebel bagi jajaran instansi baik di pusat maupun daerah dengan mebel rotan," kata Hidayat, Kamis (1/12). Untuk mendukung hilirisasi rotan, Kemenperin telah menetapkan peta panduan (roadmap) pengembangan kluster industri furnitur dari tahun 2012 hingga 2016. Roadmap yang dikeluarkan dalam Permenperin Nomor 90/M-IND/PER/11/2011itu diarahkan untuk menumbuhkan industri mebel di daerah penghasil bahan baku dan daerah sentra industri barang jadi. Dirjen Industri Agro Kemenperin, Benny Wahyudi mengatakan rencana aksi pengembangan kluster industri furnitur akan dilakukan dalam tiga program utama yaitu program penyelamatan (rescue) untuk jangka pendek (2012), program pemulihan (recovery) untuk jangka menengah (2013-2014) dan program pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth) untuk jangka panjang (2015 dan seterusnya). "Untuk jangka pendek yang penting industri bisa tumbuh kembali dan bahan baku tersedia," kata Benny. Selanjutnya pada tahap menengah, ia berharap produksi mebel rotan di dalam negeri sudah meningkat. Ia menargetkan produksi mebel rotan bisa meningkat sekitar 20.000 ton per tahun. Tahun ini, produksi mebel rotan hanya sekitar 62.000 ton. selanjutnya, industri diharapkan bisa terus tumbuh setiap tahun secara berkesinambungan. Penguatan pasar di dalam negeri menurut Benny juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak krisis global yang bisa menyebabkan penurunan ekspor. Anjuran untuk menggunakan mebel rotan di instansi pemerintah menurutnya akan dilakukan secara serius diikuti dengan pengawasan. Jika perlu Kemenperin akan melakukan pengecekan langsung. Saat ini, langkah itu telah dimulai dari kantor Kemenperin. Mebel di ruang menteri dan direktorat jenderal sudah menggunakan mebel rotan.
Bangkitkan industri, instansi pemerintah gunakan mebel rotan
JAKARTA. Untuk membangkitkan industri rotan pasca penghentian ekspor bahan baku rotan, Kementerian Perindustrian berusaha memperbesar pasar mebel rotan di dalam negeri. Langkah yang ditempuh adalah dengan meminta penggunaan mebel rotan di instansi pemerintah maupun swasta. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan Kemenperin telah menyusun gerakan bersama untuk meningkatkan penggunaan mebel rotan di instansi pemerintah, kantor swasta dan sekolah-sekolah. Permintaan itu di antaranya dilakukan dengan mengirimkan surat ke Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. "Intinya menganjurkan agar memenuhi kebutuhan mebel bagi jajaran instansi baik di pusat maupun daerah dengan mebel rotan," kata Hidayat, Kamis (1/12). Untuk mendukung hilirisasi rotan, Kemenperin telah menetapkan peta panduan (roadmap) pengembangan kluster industri furnitur dari tahun 2012 hingga 2016. Roadmap yang dikeluarkan dalam Permenperin Nomor 90/M-IND/PER/11/2011itu diarahkan untuk menumbuhkan industri mebel di daerah penghasil bahan baku dan daerah sentra industri barang jadi. Dirjen Industri Agro Kemenperin, Benny Wahyudi mengatakan rencana aksi pengembangan kluster industri furnitur akan dilakukan dalam tiga program utama yaitu program penyelamatan (rescue) untuk jangka pendek (2012), program pemulihan (recovery) untuk jangka menengah (2013-2014) dan program pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth) untuk jangka panjang (2015 dan seterusnya). "Untuk jangka pendek yang penting industri bisa tumbuh kembali dan bahan baku tersedia," kata Benny. Selanjutnya pada tahap menengah, ia berharap produksi mebel rotan di dalam negeri sudah meningkat. Ia menargetkan produksi mebel rotan bisa meningkat sekitar 20.000 ton per tahun. Tahun ini, produksi mebel rotan hanya sekitar 62.000 ton. selanjutnya, industri diharapkan bisa terus tumbuh setiap tahun secara berkesinambungan. Penguatan pasar di dalam negeri menurut Benny juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak krisis global yang bisa menyebabkan penurunan ekspor. Anjuran untuk menggunakan mebel rotan di instansi pemerintah menurutnya akan dilakukan secara serius diikuti dengan pengawasan. Jika perlu Kemenperin akan melakukan pengecekan langsung. Saat ini, langkah itu telah dimulai dari kantor Kemenperin. Mebel di ruang menteri dan direktorat jenderal sudah menggunakan mebel rotan.