KONTAN.CO.ID - JAKARTA. OYO Hotels & Homes,
startup di bidang perhotelan dan jaringan hotel, rumah, dan ruang tinggal, menginisiasi kolaborasi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pemerintah daerah setempat untuk pengembangan desa wisata melalui digitalisasi. Berbekal kemampuan teknologi OYO, kolaborasi tersebut bertajuk "Maju Bersama Desa Wisata". Program ini juga diharapkan mampu mengoptimalkan potensi desa di Indonesia. Menteri Kemenparekraf Sandiaga Uno memberi dukungan kepada OYO yang menggagas digitalisasi desa wisata. Dalam acara yang berlangsung virtual, pihaknya mengapresiasi langkah inisiatif dari OYO dalam digitalisasi di Desa Wisata dan terutama kontribusinya bagi sektor pariwisata lokal.
Country Head OYO Hotels and Homes Agus Hartono menjelaskan bahwa inisiasi pengembangan desa wisata oleh OYO diiringi dengan perubahan tren wisatawan yang terjadi di Indonesia selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: BCA Produksi 35.000 Seragam Batik untuk Dukung UMKM Lokal "Kami terus mengikuti perubahan preferensi wisatawan termasuk menjajaki berbagai potensi pengembangan industri ini. Kami melihat bahwa digitalisasi semakin mengambil peran dominan dalam masa pemulihan saat ini. Selain itu, preferensi konsumen juga semakin beralih ke wisata alam dan lokal," ujarnya dalam acara yang berlangsung Rabu (2/3). Lebih lanjut lagi, Dia juga menjelaskan OYO telah menggandeng beberapa
Online Travel Agent (OTA) yang bekerja sama di jaringan OYO untuk turut membantu memasarkan kamar penginapan yang berada di Desa Wisata. OYO juga akan menstandarisasi fasilitas dan layanan di Desa Wisata, salah satunya dengan melakukan transformasi penginapan yang tetap mempertahankan kearifan lokal Desa Wisata setempat. Rohit Kapoor, CEO OYO India & South-East Asia juga turut hadir menyebutkan bahwa OYO terus berkomitmen dalam upaya pemulihan pariwisata di Indonesia, salah satunya dengan mendukung program prioritas pemerintah. "Kami optimistis bahwa pengembangan desa wisata di Indonesia akan menjadi strategi yang tepat dalam mendukung pemulihan pariwisata nasional dan perekonomian masyarakat setempat," ujarnya. OYO berencana meningkatkan okupansi penginapan di desa wisata dengan standarisasi kualitas layanan yang syarat akan kearifan lokal. Agus Hartono Wijaya,
Country Head OYO Hotels and Homes Indonesia memaparkan dalam kerjasama bersama Pemerintah, pihaknya menyediakan 2 teknologi unggulan OYO yang akan diintegrasikan di Desa Wisata: OYO OS sebagai sistem manajemen hotel, seperti pemesanan, laporan pendapatan/tren, dan fitur Live chat.
Baca Juga: Perkuat Digitalisasi, Bank BJB Gandeng Perusahaan Teknologi Kelas Dunia "Sistem ini akan sangat membantu Patron atau mitra desa wisata dalam mengelola penginapannya dengan lebih efisien. Dan Co-OYO aplikasi yang memudahkan Patron OYO untuk mengelola performa bisnis," ujarnya. Ia menambahkan, masa pandemi yang telah berlangsung 2 tahun telah memberikan dampak kepada OYO. Pihaknya tidak merinci dengan detail namun berharap bersama dengan program ini, pihaknya bisa bangkit bersama.
Adapun saat ini OYO telah menggandeng beberapa daerah untuk pengembangan Desa Wisata seperti Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Sukabumi, dan Blitar. Agus menjelaskan, saat ini OYO mengelola berbagai properti dengan lebih dari 44.000 hotel dan lebih dari 1,2 juta kamar. Adapun melalui kategori Vacation Homes (rumah liburan), OYO menawarkan akses bagi para wisatawan dengan lebih dari 125.000 rumah liburan yang dikelola di bawah
brand OYO Homes, Belvilla, Danland, Dancenter serta berbagai brand di bawah bendera Traum Ferienwohnungen yang berbasis di Jerman. "Saat ini OYO dapat ditemukan di lebih dari 800 kota di 80 negara, termasuk AS, Eropa, Inggris, India, Timur Tengah, dan Jepang. Di Asia Tenggara, OYO hadir di lebih dari 250 kota dengan lebih dari 2.500 hotel di seluruh Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam dan Thailand," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi