Bangun 22 Gerai Baru, Mega Perintis (ZONE) Serap Capex 100% di Kuartal I 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel produk pakaian, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) telah menyerap belanja modal (capex) 100% pada kuartal I 2024. Tahun ini, ZONE mengalokasikan dana capex senilai Rp22 miliar. 

Direktur ZONE sekaligus Corporate Secretary ZONE Luki Rusli menyatakan, perseroan mengalokasikan dana capex senilai Rp22 miliar yang digunakan untuk membuka 22 gerai baru di seluruh daerah serta revitalisasi gerai. 

Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) akan Bagi Dividen Rp 14,53 Miliar, Setara Rp 16,15 Per Saham


"Kami sudah membuka sekitar 22 toko dan penyerapan capex sudah 100%. Ini sejalan dengan rencana bisnis kami sebab kami mengejar momentum Idul Fitri yang jatuh di kuartal I 2024," jelasnya pada paparan publik yang berlangsung virtual, Kamis (6/6). 

Lebih jauh, ZONE menjelaskan pihaknya terus masih akan mempertimbangkan untuk menambah gerai baru di mal untuk berjualan secara offline.

Luki berkata, dengan mempertahankan berjualan offline di mall juga akan menaikkan ekuitas brand yang dimiliki oleh ZONE seperti MOC, Minimal, Manzone. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, Mega Perintis (ZONE) Optimistis Penjualan Melesat 250%

Namun demikian, pihaknya juga tidak mengandalkan penjualan offline di mall sebagai satu-satunya strategi memasarkan produk. ZONE juga mengembangkan strategi bisnis melalui online.

Pihaknya melihat pasar online cukup besar, sehingga pihaknya juga terus mendorong penjualan online melalui website resmi Perseroan, seperti minimal.id.manzone.id, dan mocweb.id.

ZONE juga fokus pada pengembangan penjualan melalui kanal ecommerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, BliBli, dan Zalora. 

Pada kuartal I 2024, kontribusi penjualan produk melalui mall alias department store adalah sebesar Rp50,27 miliar, lalu, online marketplace Rp39,3 miliar, dan lainnya Rp4,47 miliar. 

 

ZONE Chart by TradingView

Baca Juga: ZONE Memacu Penjualan Tahun Ini

"Kami terus berupya agar penjualan offline dan online kita berjalan baik. Kami mengkombinasikan penjualan offline dan online juga," imbuhnya. 

Di sisi lain, langkah tersebut juga membantu Perseroan untuk menekan beberapa biaya yang dikeluarkan dalam pengembangan gerai offline seperti biaya sewa dan tenaga kerja.

Asal tahu saja, dengan cara ini ZONE berhasil menurunkan biaya beban operasional sebesar 13,73% pada kuartal I 2024 dari akhir 2023, atau setara dengan Rp17,97 miliar. 

Pihaknya tahun ini masih mempertahankan optimalisasi biaya operasional agar dapat mencapai target pendapatan dan laba yang dibidik hingga akhir tahun. 

Tahun ini, ZONE menargetkan peningkatan pendapatan dan laba bersih masing--masing 15% dengan angka pendapatan sebesar Rp854 miliar dan laba bersih sebesar Rp55 miliar. 

Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) Siapkan Capex hingga Rp 30 Miliar untuk Tahun 2024

Sementara itu,, pada kuartal II 2024, ZONE memberikan gambaran positif kinerjanya dengan adanya peningkatan kinerja. 

"Di kuartal II 2024, kami masih melihat pertumbuhan yang baik dan kami berharap di sisa bulan yang ada, penjualan maupun laba bersih Perusahaan dapat lebih baik dari kuartal I 2024," tuturnya. 

Sebagai informasi, pada kuartal I 2024, ZONE membukukan laba bersih sebesar Rp17,08 miliar turun 6,9% secara year-on-year (yoy) atau dari kuartal yang sama tahun lalu.

Padahal dari sisi topline, penjualan bersih ZONE naik 40,61% menjadi sebesar Rp214,86 miliar. Di kuartal yang sama tahun lalu, penjualan bersih perseroan hanya tercatat sebesar Rp152,8 miliar.

Baca Juga: ZONE Sebut Tak Ada Dampak Berarti ke Penjualan Terkait Service Charge Mall Naik 5%

Kenaikan penjualan ZONE diikuti oleh beban pokok penjualan yang naik hingga 117% yoy menjadi sebesar Rp103,37 miliar. Sebelumnya pada kuartal I 2023, beban pokok penjualan perseroan hanya sebesar Rp47,56 miliar.

Di samping itu, beban penjualan ZONE juga mengalami kenaikan 18% yoy menjadi sebesar Rp6,29 miliar. Perseroan juga membukukan rugi dari selisih kurs sebesar Rp88,89 juta.

Penjualan bersih ZONE masih didominasi oleh produk pakaian yang mencapai Rp101,91 miliar. Sisanya sebanyak Rp3,32 miliar merupakan penjualan produk aksesoris.

Berdasarkan wilayah, sebagian besar penjualan ZONE masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, dengan angka penjualan bersih sebesar Rp132,36 miliar. Sedangkan penjualan di luar Pulau Jawa tercatat sebesar Rp82,5 miliar.

Saat ini, ZONE memiliki  4 channel penjualan. Channel terbesar yang menjadi penopang penjualan perseroan adalah Showroom, dengan kontribusi penjualan sebesar Rp120,8 miliar. Kemudian channel Department Store menyumbang Rp50,27 miliar, Online Marketplace Rp39,3 miliar, dan Lainnya Rp4,47 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto