Bangun bandara Kediri, Gudang Garam (GGRM) tambah modal Rp 1 triliun ke Surya Dhoho



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berencana menambah modal sebesar Rp 1 triliun ke PT Surya Dhoho Investama dengan cara mengambil 1 juta saham baru yang dikeluarkan oleh anak usahanya tersebut. Dengan begitu, modal ditempatkan dan disetor Surya Dhoho Investama akan bertambah dari Rp 4 triliun menjadi Rp 5 triliun.

Penyetoran tambahan modal ditempatkan dan disetor ini akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2021. Penyetoran tahap awal bakal berlangsung pada 3 Maret 2021.

Selain itu, modal dasar Surya Dhoho Investama yang saat ini sebesar Rp 5 triliun juga akan ditingkatkan menjadi Rp 8 triliun. Perubahan jumlah modal tersebut akan tertuang dalam akta Perubahan Anggaran Dasar sesuai keputusan rapat umum pemegang saham Surya Dhoho Investama.


"Rencana transaksi afiliasi tersebut dilakukan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan Bandar Udara Terpadu di Kediri, Jawa Timur yang dibangun Gudang Garam melalui Surya Dhoho Investama," kata Sekretaris Perusahaan Gudang Garan Heru Budiman dalam keterbukaan informasi, Senin (1/3).

Baca Juga: Pasar segera dibuka, ini rekomendasi untuk saham HMSP, GGRM, RMBA, ITIC & WIIM

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, groundbreaking pembangunan Bandar Udara (Bandara) Dhoho ini dimulai pada Rabu, 15 April 2020. Pembangunan ini dilaksanakan oleh Surya Dhoho Investama yang 99,99% sahamnya dimiliki Gudang Garam.

Surya Dhoho Investama memperkirakan, pembangunan bandara di atas lahan sekitar 372 hektare akan rampung dalam waktu 2,5 tahun. Untuk merealiasasikannya, Surya Dhoho Investama membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun, terdiri dari Rp 3 triliun untuk pembebasan tanah dan Rp 3 triliun untuk pembangunan bandara.

Gudang Garam menargetkan, proyek ini akan menjadi bandara internasional lantaran memiliki landasan pacu sebesar 3.300 meter. Selain itu, GGRM mencanangkan, Bandar Udara Dhoho bakal melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya, serta dapat menjadi bandara alternatif di Jawa Timur. Produsen rokok tersebut juga berharap, keberadaan bandara ini dapat mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri.

Baca Juga: Emiten rokok masih tertekan, saham apa saja yang menarik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati