JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan kenaikan laba perusahaan bisa mencapai Rp 46,998 miliar per tahun. Target tersebut akan dicapai dengan menggeber pembangunan empat pembangkit yang sedang dikerjakan. "Penambahan laba perseroan sebesar Rp 46,998 miliar akan mulai tahun depan," kata Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan.Dia menambahkan, untuk tahun ini, sektor energi diperkirakan akan menyumbang 10% dari pendapatan WIKA, yaitu Rp 35 miliar. "Ke depan, dipastikan pendapatan dari sektor energi akan kembali meningkat karena kami berencana menambah investasi di proyek PLTG Siak 28 MW dan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro) 13 MW di Jawa Barat. Dengan adanya kegiatan recurring income ini maka akan menjamin Perseroan untuk tetap tumbuh, terutama untuk mendukung penjualan dan laba Perseroan. Untuk itu WIKA harus tetap harus fokus pada target yang telah ditetapkan bersama,” papar Natal. Selain investasi di sektor energi, WIKA juga melakukan investasi di bidang infrastruktur. Tol Sumo Seksi 1-A (Waru-Sepanjang) milik Marga Nujyasmo Agung (Konsorsium Jasa Marga-WIKA-Moeladi) sepanjang 2,3 km dari total panjang 36,27 km sudah beroperasi sejak awal September 2011 lalu. Saat ini, WIKA sedang menyelesaikan jalan tol Sumo Seksi IB dan Seksi 4 (Krian-Mojokerto).
Bangun empat pembangkit, WIKA targetkan penambahan laba hingga Rp 46,998 miliar
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan kenaikan laba perusahaan bisa mencapai Rp 46,998 miliar per tahun. Target tersebut akan dicapai dengan menggeber pembangunan empat pembangkit yang sedang dikerjakan. "Penambahan laba perseroan sebesar Rp 46,998 miliar akan mulai tahun depan," kata Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan.Dia menambahkan, untuk tahun ini, sektor energi diperkirakan akan menyumbang 10% dari pendapatan WIKA, yaitu Rp 35 miliar. "Ke depan, dipastikan pendapatan dari sektor energi akan kembali meningkat karena kami berencana menambah investasi di proyek PLTG Siak 28 MW dan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro) 13 MW di Jawa Barat. Dengan adanya kegiatan recurring income ini maka akan menjamin Perseroan untuk tetap tumbuh, terutama untuk mendukung penjualan dan laba Perseroan. Untuk itu WIKA harus tetap harus fokus pada target yang telah ditetapkan bersama,” papar Natal. Selain investasi di sektor energi, WIKA juga melakukan investasi di bidang infrastruktur. Tol Sumo Seksi 1-A (Waru-Sepanjang) milik Marga Nujyasmo Agung (Konsorsium Jasa Marga-WIKA-Moeladi) sepanjang 2,3 km dari total panjang 36,27 km sudah beroperasi sejak awal September 2011 lalu. Saat ini, WIKA sedang menyelesaikan jalan tol Sumo Seksi IB dan Seksi 4 (Krian-Mojokerto).