KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong berbagai pembiayaan alternatif untuk pembangunan infrastruktur penyediaan air minum. Hal ini guna mewujudkan 100% akses air minum aman. Direktur Air Minum, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, Kementerian PUPR, Yudha Mediawan mengatakan, pihaknya terus mendorong alternatif pembiayaan selain anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menambah jumlah sambungan rumah tangga (SR). "Jangan berfokus pada APBN atau APBD. Kita harus tangkap skema pembiayaan alternatif yang cerdas," kata Yudha dalam siaran pers, Minggu (31/1). Yudha menyebut, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR menargetkan pembangunan SR hingga 10 juta unit di Indonesia hingga 2024. Adapun dikatakan Yudha, investasi yang dibutuhkan untuk mengejar target tersebut mencapai kira-kira Rp143 triliun, sedangkan dana yang disediakan APBN hanya sekitar 26 persen atau sekitar Rp37 triliun hingga 2024.
Bangun infrastruktur penyediaan air minum, pemerintah dorong pembiayaan alternatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong berbagai pembiayaan alternatif untuk pembangunan infrastruktur penyediaan air minum. Hal ini guna mewujudkan 100% akses air minum aman. Direktur Air Minum, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, Kementerian PUPR, Yudha Mediawan mengatakan, pihaknya terus mendorong alternatif pembiayaan selain anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menambah jumlah sambungan rumah tangga (SR). "Jangan berfokus pada APBN atau APBD. Kita harus tangkap skema pembiayaan alternatif yang cerdas," kata Yudha dalam siaran pers, Minggu (31/1). Yudha menyebut, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR menargetkan pembangunan SR hingga 10 juta unit di Indonesia hingga 2024. Adapun dikatakan Yudha, investasi yang dibutuhkan untuk mengejar target tersebut mencapai kira-kira Rp143 triliun, sedangkan dana yang disediakan APBN hanya sekitar 26 persen atau sekitar Rp37 triliun hingga 2024.