JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan mencari pinjaman perbankan sebesar Rp 17,5 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi perseroan selama 3 tahun ke depan. Direktur Utama JSMR Frans Sunito menjelaskan total kebutuhan investasinya dalam 3 tahun ke depan sebesar Rp 25 triliun. Sekitar 70% dari total kebutuhan investasi itu atau sebesar Rp 17,5 triliun akan dipenuhi dari pinjaman perbankan. "Sisanya dari kas internal," ujar Frans, Frans bilang kebutuhan investasi itu untuk membangun jalan tol sepanjang 200 km yang akan dibangun dalam 3 tahun mendatang. Bank yang berencana memberikan sindikasi kredit adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Investasi tersebut termasuk proyek pembangunan jalan tol Serangan-Tanjung Benoa sepanjang 11,4 km yang akan dibangun pada pertengahan 2011. Saat ini, perseroan tengah mengajukan proposal ke pemerintah agar bisa menjadi pimpinan proyek sebesar 70% dari total proyek sebesar Rp 1,6 triliun. "Diharapkan akhir 2012 bisa selesai dan bisa digunakan untuk penyelenggaraan APEC 2013," jelasnya. Meski berencana meminjam dana perbankan cukup banyak, perseroan pun belum berencana menerbitkan obligasi ataupun menerbitkan saham baru (right issue) dalam waktu dekat. "Kita keluarkan obligasi untuk refinancing, tapi kemungkinannya baru 2013 ke atas," imbuhnya.
Bangun jalan tol, JSMR cari pinjaman Rp 17,5 T
JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan mencari pinjaman perbankan sebesar Rp 17,5 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi perseroan selama 3 tahun ke depan. Direktur Utama JSMR Frans Sunito menjelaskan total kebutuhan investasinya dalam 3 tahun ke depan sebesar Rp 25 triliun. Sekitar 70% dari total kebutuhan investasi itu atau sebesar Rp 17,5 triliun akan dipenuhi dari pinjaman perbankan. "Sisanya dari kas internal," ujar Frans, Frans bilang kebutuhan investasi itu untuk membangun jalan tol sepanjang 200 km yang akan dibangun dalam 3 tahun mendatang. Bank yang berencana memberikan sindikasi kredit adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Investasi tersebut termasuk proyek pembangunan jalan tol Serangan-Tanjung Benoa sepanjang 11,4 km yang akan dibangun pada pertengahan 2011. Saat ini, perseroan tengah mengajukan proposal ke pemerintah agar bisa menjadi pimpinan proyek sebesar 70% dari total proyek sebesar Rp 1,6 triliun. "Diharapkan akhir 2012 bisa selesai dan bisa digunakan untuk penyelenggaraan APEC 2013," jelasnya. Meski berencana meminjam dana perbankan cukup banyak, perseroan pun belum berencana menerbitkan obligasi ataupun menerbitkan saham baru (right issue) dalam waktu dekat. "Kita keluarkan obligasi untuk refinancing, tapi kemungkinannya baru 2013 ke atas," imbuhnya.