KONTAN.CO.ID - Investor terkenal Warren Buffett telah membangun kekayaan besar dalam hidupnya, berkat pilihan investasi yang cerdas. Mengutip
The Motley Fool dan
GoBankingRates, berikut adalah lima teknik Buffett yang dia gunakan untuk membangun kekayaannya dari nol. 1. Berpikir jangka panjang
Skala waktu investasi Buffett adalah jangka panjang. Dia berpikir dalam hitungan tahun, dekade, atau bahkan lebih lama. Hal itu memiliki beberapa manfaat praktis. Misalnya, ini berarti Buffett tidak mengikuti setiap perubahan yang terjadi di pasar saham. Dia tidak membuang waktu untuk memeriksa portofolionya secara obsesif. Namun manfaat utamanya adalah hal ini memungkinkan dia untuk membeli bisnis yang menurutnya masih memiliki masa depan yang bagus (seperti Apple) lalu duduk santai dan mudah-mudahan membiarkan kesuksesan menumpuk di atas kesuksesan bisnis, sehingga menaikkan harga saham.
Baca Juga: Warren Buffett Punya Cara yang Efektif Agar Perusahaannya Tidak Bangkrut 2. Membangun pendapatan pasif Buffett adalah ahli pendapatan pasif, yang telah membangun portofolio saham yang memberinya dividen ratusan juta dolar setiap tahunnya. Dia mengembalikan uang itu ke lebih banyak investasi. Itu adalah prinsip yang dikenal sebagai penggabungan (compounding) yang juga sering digunakan investor swasta kecil untuk mencoba dan mengembangkan kekayaan lebih cepat. 3. Memperhatikan tanda bahaya Buffett melihat banyak peluang investasi. Tapi dia tidak melakukan tindakan pada sebagian besar dari mereka. Ketika dia melihat beberapa tanda bahaya di rekening perusahaan, dia tidak mengabaikannya.
Tidak seperti beberapa investor lainnya, Buffett tidak hanya terpaku pada kemungkinan keuntungan dari investasi tertentu. Sebaliknya, ia juga secara serius mempertimbangkan potensi risiko yang ada. Tidak peduli betapa menariknya suatu kesepakatan, jika dia melihat cukup banyak tanda bahaya, dia akan meninggalkannya. Seperti yang dia katakan, aturan pertama dalam berinvestasi adalah jangan pernah kehilangan uang – dan aturan kedua adalah jangan pernah melupakan aturan pertama.
Baca Juga: 6 Cara Ajarkan Anak-Anak Soal Duit ala Warren Buffett Editor: Barratut Taqiyyah Rafie