Bangun Nusantara Grid, Pemerintah Buka Peluang untuk Gandeng Swasta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menyusun perencanaan lebih jauh proyek Nusantara Grid, salah satunya terkait skema pengembangannya.  Besar kemungkinan, ada sejumlah proyek transmisi yang akan menggaet pihak swasta. 

Sebagai informasi, proyek Nusantara Grid ini akan menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dengan mengoptimalkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang potensinya ada di seluruh wilayah Indonesia. 

Sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021 - 2030, telah direncanakan pembangunan jaringan tenaga listrik di seluruh Indonesia dengan total panjang jaringan sebesar 494.631 km hingga tahun 2030 sebagai upaya menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit ke lokasi demand, menginterkoneksikan sistem ketenagalistrikan untuk sharing resources, dan meningkatkan keandalan sistem.


Baca Juga: RI Mau Bangun Super Grid untuk Dorong Pengembangan EBT, Berapa investasinya?

Berdasarkan asumsi perhitungan Institute for Essential Services Reform (IESR), proyek transmisi jumbo ini akan membutuhkan dana US$ 100 miliar hingga US$ 150 miliar hingga 2050. 

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan secara regulasi  dimungkinkan swasta untuk ikut berpartisipasi pada proyek transmisi listrik. 

Aturan usaha ketenagalistrikan diatur dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2022 tentang Ketenagalistrikan dan aturan turunannya dalam Peraturan Menteri No 11 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Usaha Ketenagalistrikan. 

“Saat ini Kementerian ESDM sedang menyusun Nusantara Grid, kami sedang mengkaji cara menawarkannya seperti apa dari sisi itu,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (9/8). 

Sejauh ini proyek transmisi yang akan dibangun oleh PT PLN ialah sambungan listrik Jawa dan Sumatera. Dadan bilang, proyek tersebut sudah masuk di dalam dokumen RUPTL 2021-2030. 

Nantinya, untuk proyek transmisi listrik lainnya jika PLN tidak bisa melaksanakannya, proyek tersebut bisa ditawarkan ke pihak swasta. 

Dalam catatan Kontan.co.id, proyek pembangunan transmisi listrik besar-besaran di Indonesia akan lebih rinci dituangkan di dalam revisi RUPTL 2021-2030. 

Dadan mengungkapkan saat ini proses peninjauan RUPTL sedang dilakukan. Adapun saat ini revisi dokumen rencana penyediaan listrik itu sudah didiskusikan di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) dan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

Sekjen ESDM berharap revisi RUPTL bisa segera selesai di tahun ini. 

Baca Juga: Dorong Transisi Energi, Pertamina Kerja Sama dengan BUMN dan Investor Internasional

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu mengatakan, sedang menyiapkan revisi RUPTL untuk memasukkan program transmisi antar pulau. 

“Kita sedang menyiapkan revisi RUPTL yang harus kita listed program-program (transmisi listrik) itu nanti di sana,” ujar Jisman di Hotel Westin Jakarta, Rabu (2/8).

Nantinya setelah proyek transmisi ini sudah masuk dalam RUPTL, Kementerian ESDM tentu akan segera mengumumkan kapan proyek bisa dieksekusi dan siapa saja yang akan terlibat membangun jaringan listrik  tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi