KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pabrik OPPO Indonesia mampu merakit sekitar 1 juta unit smartphone (ponsel pintar) per bulan. Kapasitas produksi tersebut diproyeksikan bakal meningkat seiring pembangunan pabrik baru. "Kapasitas produksi kami sekitar 1 juta unit per bulan. Produksi tersebut untuk seluruh lini dari A series sampai Find Series," kata Aryo Meidianto Aji, PR Manager OPPO Indonesia kepada Kontan, Kamis (18/8). Aryo mengatakan, OPPO sebelumnya memiliki pabrik yang berlokasi di Mauk, Tangerang. Di pabrik seluas 2,7 Hektare (ha) tersebut, kapasitas produksi OPPO mencapai 1 juta unit per bulan. Namun seiring permintaan smartphone yang meningkat, perusahaan menilai pabrik tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan permintaan atas produk OPPO.
Baca Juga: Produk Baru Terlaris, Intip Spesifikasi dan Harga HP OPPO A57 RAM 4 GB di Indonesia Sehingga diperlukan adanya ekspansi usaha dengan mendirikan pabrik yang lebih luas dan terintegrasi. Oleh karenanya, OPPO tengah mengatur kepindahan pabrik menuju lokasi baru di Bayur, Tangerang. Tidak hanya lebih luas namun integrasi bangunan lebih baik di pabrik baru. Serta, ruang sparepart, ruang gudang, semuanya terintegrasi sehingga memudahkan untuk produksi dan distribusi. "Pemindahan pabrik memang melihat kapasitas sebelumnya yang cukup dapat dibilang terlalu kecil dan membuat para pekerja kami mungkin merasa kurang nyaman," ujar Aryo. Aryo menjelaskan, kenaikan permintaan juga menjadi salah satu alasan untuk memindahkan produksi, walau masih dapat dikatakan sebagai prediksi. OPPO memprediksikan akan ada kenaikan permintaan perangkat, terutama yang bersifat situasional seperti awal tahun, lebaran dan juga akhir tahun. Hanya saja, OPPO Indonesia menyatakan belum bisa mengumumkan detail pabrik baru tersebut dan kapan realisasi pembangunan pabrik rampung sepenuhnya. Yang jelas, untuk seluruh lini produksi sudah pindah ke Bayur dari beberapa bulan yang lalu. Namun sejumlah pembangunan masih berjalan. Sementara ini, Aryo bilang, kapasitas produksi dapat dibilang masih sama. Namun, ke depannya akan ada pengembangan lainnya yang belum bisa dibeberkan saat ini. Hal ini guna menjawab pemenuhan permintaan dalam negeri.