JAKARTA. Perusahaan negara bidang kehutanan Perum Perhutani terus meningkatkan pendapatannya. Yang terbaru, BUMN ini mengalokasikan anggaran investasi Rp 350 miliar, antara lain untuk untuk mengembangkan bisnisnya di sektor hilir kehutanan. Bambang Sukmananto, Direktur Utama Perum Perhutani menjelaskan, dana itu akan digunakan untuk pendirian pabrik derivatif gondorukem dan terpentin senilai Rp 208,7 miliar. Pabrik ini akan mengolah getah pinus dengan kapasitas 24.500 ton per tahun. Manajemen Perhutani akan membangun pabrik itu seluas 2,5 hektare (ha) di Pemalang, Jawa Tengah. Pendirian pabrik ini akan dimulai awal tahun depan dan diperkirakan selesai dalam 18 bulan ke depan atau pada pertengahan tahun 2013. "Ini akan jadi pabrik pertama di Indonesia dengan wilayah pemasaran ke luar negeri," jelas Bambang usai penandatanganan perjanjian kerja sama kredit dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin (19/12).
Bangun pabrik baru, Perhutani tanamkan dana Rp 350 miliar
JAKARTA. Perusahaan negara bidang kehutanan Perum Perhutani terus meningkatkan pendapatannya. Yang terbaru, BUMN ini mengalokasikan anggaran investasi Rp 350 miliar, antara lain untuk untuk mengembangkan bisnisnya di sektor hilir kehutanan. Bambang Sukmananto, Direktur Utama Perum Perhutani menjelaskan, dana itu akan digunakan untuk pendirian pabrik derivatif gondorukem dan terpentin senilai Rp 208,7 miliar. Pabrik ini akan mengolah getah pinus dengan kapasitas 24.500 ton per tahun. Manajemen Perhutani akan membangun pabrik itu seluas 2,5 hektare (ha) di Pemalang, Jawa Tengah. Pendirian pabrik ini akan dimulai awal tahun depan dan diperkirakan selesai dalam 18 bulan ke depan atau pada pertengahan tahun 2013. "Ini akan jadi pabrik pertama di Indonesia dengan wilayah pemasaran ke luar negeri," jelas Bambang usai penandatanganan perjanjian kerja sama kredit dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin (19/12).