JAKARTA. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) berniat menerbitkan obligasi untuk mendanai pembangunan pabrik baru. Nilai surat utang yang diterbitkan sekitar 70% dari kebutuhan pembangunan pabrik baru.Nilai investasi pabrik baru tersebut sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 11 triliun. Direktur Utama Pusri Arifin Tasfir mengatakan, penerbitan obligasi akan dilakukan setelah pihaknya memperoleh kepastian pasokan gas untuk berproduksi. "Kalau pasokan gas sudah dapat dipastikan akhir tahun ini maka sekitar kuartal empat kita siapkan obligasi," ucapnya.Pusri berencana membangun dua pabrik baru di Gresik, Jawa Timur dan Cepu, Jawa Tengah. Kedua pabrik baru ini akan menggantikan dua pabrik yang sudah uzur di Kalimantan Timur dan Pusri 2 B.Selain menerbitkan surat utang, Pusri juga mempertimbangkan pinjaman dari perbankan. Arifin mengaku, sudah banyak perbankan plat merah yang tertarik membiayai pembangunan pabrik itu.Sayang, Arifin masih menyimpan rapat-rapat nama perbankan nasional tersebut. Dia hanya menuturkan, bank-bank pelat merah yang memiliki kapitalisasi besar di Indonesia akan menyepakati sindikasi pemberian pinjaman yang apabila diporsikan mencapai Rp700 miliar-Rp770 miliar itu jika pasokan gas tersedia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bangun pabrik baru, Pusri akan terbitkan obligasi
JAKARTA. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) berniat menerbitkan obligasi untuk mendanai pembangunan pabrik baru. Nilai surat utang yang diterbitkan sekitar 70% dari kebutuhan pembangunan pabrik baru.Nilai investasi pabrik baru tersebut sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 11 triliun. Direktur Utama Pusri Arifin Tasfir mengatakan, penerbitan obligasi akan dilakukan setelah pihaknya memperoleh kepastian pasokan gas untuk berproduksi. "Kalau pasokan gas sudah dapat dipastikan akhir tahun ini maka sekitar kuartal empat kita siapkan obligasi," ucapnya.Pusri berencana membangun dua pabrik baru di Gresik, Jawa Timur dan Cepu, Jawa Tengah. Kedua pabrik baru ini akan menggantikan dua pabrik yang sudah uzur di Kalimantan Timur dan Pusri 2 B.Selain menerbitkan surat utang, Pusri juga mempertimbangkan pinjaman dari perbankan. Arifin mengaku, sudah banyak perbankan plat merah yang tertarik membiayai pembangunan pabrik itu.Sayang, Arifin masih menyimpan rapat-rapat nama perbankan nasional tersebut. Dia hanya menuturkan, bank-bank pelat merah yang memiliki kapitalisasi besar di Indonesia akan menyepakati sindikasi pemberian pinjaman yang apabila diporsikan mencapai Rp700 miliar-Rp770 miliar itu jika pasokan gas tersedia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News