Bangun pabrik daur ulang plastik, Inocycle Technology (INOV) anggarkan US$ 10 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) berencana untuk melakukan ekspansi di sejumlah wilayah. Emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik ini akan menambah fasilitas pencucian botol (washing facility) dan pabrik pengolahan atau daur ulang plastik.

Direktur INOV Victor Choi mengungkapkan, agenda ekspansi terdekat dan sedang berjalan adalah pembangunan pabrik di Sumatra Utara, yakni di Medan dan Deli Serdang. Pabrik serat daur ulang atau Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) dan produk bukan tenun (non-woven) akan dioperasikan di Medan, sedangkan washing facility berlokasi di Deli Serdang.

Untuk membangun pabrik tersebut, INOV menganggarkan investasi sekitar US$ 10 juta. Kapasitas washing facility direncanakan mencapai 250 ton, sedangkan pabrik re-PSF dan non-woven mencapai 300 ton-500 ton. Pembangunan pabrik ini diharapkan bisa rampung pada akhir 2020, atau di tahun 2021.


Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) tebar dividen Rp 13,56 miliar, setara Rp 7,5 per saham

"Setelah pencucian, bahan baku dibawa untuk menjadi produk Re-PSF atau non-woven. Investasi (untuk pembangunan pabrik) kira-kira US$ 10 juta," kata Victor dalam paparan publik virtual yang digelar Rabu (19/8).

Victor mengungkapkan, sumber pendanaan ekspansi pabrik INOV berasal dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) dan juga fasilitas perbankan. 

Adapun, dari IPO pada 10 Juli 2019 lalu INOV mendapatkan dana sebesar Rp 152 miliar. Sebesar Rp 9,95 miliar digunakan untuk biaya-baya IPO sehingga dana bersih yang diterima INOV sebesar Rp 142 miliar.

Merujuk pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), INOV menggunakan dana IPO tersebut untuk modal kerja (30%), pembayaran utang (40%) dan sisa dana (30%) ditempatkan pada bank.

Lebih lanjut, Direktur INOV Suhendra Setiada mengungkapkan bahwa per 1 Juli 2020 pihaknya masih dalam tahap pengumpulan botol sebagai persiapan kegiatan washing facility di Deli Serdang. Suhendra menambahkan, rencana ekspansi INOV tak hanya di Sumatra Utara. 

Kata dia, INOV juga bakal berekspansi di tiga lokasi lainnya. Yakni washing facility di Lampung dan Balikpapan, serta washing facility dan pabrik non-woven di Makassar. Fasilitas dan pabrik di Makassar rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2021.

Asal tahu saja, proses kerja INOV dimulai dari pengumpulan botol plastik PET yang dibersihkan di washing facility. Selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan sejumlah produk konsumen dengan pengolahan lebih lanjut.

Sebagai gambaran, produk Re-PSF biasa digunakan untuk sebagian isian jaket, boneka, sepatu dan berbagai produk lainnya. Jenis produk non-woven sebagai geotekstil untuk konstruksi, bantalan mobil dan keperluan lainnya. Sedangkan untuk homeware biasa digunakan sebagai produk tempat tidur, bantal, selimut, dan keperluan lainnya.

Saat ini, INOV memiliki lima pabrik dengan total kapasitas mencapai 37.600 ton. Suhendra menjelaskan, INOV memiliki tiga pabrik re-PSF yang berada di Tangerang (Banten) dan Karanganyar (Jawa Tengah) dengan kapasitas masing-masing 10.200 ton, serta di Mojokerto (Jawa Timur) berkapasitas 13.200 ton.

Selain itu, INOV juga memiliki pabrik non-woven dan homeware di Salatiga (Jawa Tengah) dan Palembang (Sumatera Selatan) dengan kapasitas masing-masing 2.000 ton. 

Pada tahun 2019, INOV mendaur ulang lebih dari 38 juta kilogram botol plastik PET menjadi Re-PSF. Per 30 Juni 2020, 70% produksi Re-PSF dijual ke pihak ketiga dan 30% lainnya ke pihak terkait.

Baca Juga: Bisnis daur ulang Inocycle Technology Group (INOV) masih stabil di semester I-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi