Bangun pabrik di Texas, Qatar Petroleum dan Exxon Mobile gelontorkan US$ 10 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak dan gas kian gencar memperluas pasar di tahun ini. Diantaranya Qatar Petroleum dan Exxon Mobile yang akan berinvestasi pada proyek bernilai US$ 10 miliar, untuk memperluas pabrik gas alam cari (LNG) di Texas, Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, Rabu (6/1), investasi itu dilakukan ketika perusahaan-perusahaan migas tengah berlomba-lomba untuk memenuhi permintaan global akan kebutuhan bahan bakar.

Pembangunan proyek Golden Pass LNG di Sabine Pass, Texas ini diperkirakan akan dimulai awal tahun ini. Dengan pembangunan proyek tersebut, kapasitas produksi akan bertambah menjadi 16 juta ton per tahun dan diperkirakan bakal terealisasi pada tahun 2024.


Chairman Exxon Mobil Darren Woods menjelaskan, Golden Pass akan menyediakan pasokan gas alam cair yang akan terus meningkat. Keberadaanya pabrik ini juga bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak.

“Golden Pass akan menyediakan pasokan gas alam cair jangka panjang, untuk memenuhi kebutuhan pasar gas global. Selain itu bisa merangsang pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan ribuan lapangan kerja,” kata Woods.

Sebelumnya, kedua perusahaan telah menandatangai kesepakatan kerjasama tersebut, yang diwakili oleh Woods dan Menteri Energi Qatar Saad Al-Kaabi di Hotel Four Season, Washington, AS di hadapan Menteri Energi AS Rick Perry. 

Perry menyebut, kesepakatan itu adalah bukti bahwa dua produsen energi top dunia dapat bekerjasama dan mendukung dan mengembangkan pasar energi yang lebih terbuka. Dalam hal ini, pemerintahan AS gencar mempromosikan pengeboran gas dan LNG, sebagai bahan bakar alternatif bagi pasar Eropa, ketimbang gas alam pipa dari Rusia.

“Untuk memahami betapa pentingnya hal ini, bayangkan bagaimana perasaan Eropa ketika angin musim dingin mulai bertiup dan Rusia tengah memegang katup pipa,” kata Perry.

Rusia dalam beberapa tahun terakhir tengah memangkas pengiriman gas ke Eropa melalui Ukraina, karena masalah perselihan harga jual antar pesaing lain. Sementara itu, konsumsi LNG dunia diperkirakan akan meningkat dua kali lipat menjadi 550 juta ton per tahun pada 2030. Kondisi ini akan memicu persaingan di antara perusahaan minyak dan gas yang ingin mendominasi pasar global.

Seperti diketahui, Exxon memiliki 30% saham di Golden Pass dan Qatar Petroleum memiliki 70%. Keduanya telah memperkuat aliansi global di seluruh proyek LNG dari Amerika Serikat ke Mozambik.

Exxon telah menandatangani perjanjian untuk membeli 12,4% saham di terminal bahan bakar dan dan pipa dari ConocoPhilips, yaitu perusahaan energi terintegrasi dan ketiga terbesar di Amerik Serikat. Adapun pembelian saham tersebut memerlurkan persetuan dari regulator setempat.

Ekspansi ini merupakan bagian dari rencana Qatar Petroleum untuk berinvestasi sekitar US$ 20 miliar di Amerika Serikat ketika perusahaan itu berupaya meningkatkan bisnis minyak dan gasnya di luar negeri. Yang jadi menarik, bahwa Qatar adalah negara kecil tapi kaya, dan menjadi salah satu pemain berpengaruh di pasar LNG.

Perusahaan minyak milik negara Qatar ini telah memproduksi LNG sebanyak 77 juta ton per tahun. Tak puas sampai situ, perusahaan yang kini dipimpin oleh Saad Sherida Al-Kaabi berambisi meningkatkan kapasitas sebesar 43% pada tahun 2023-2024.

Sekedar informasi, Qatar telah meninggalkan organisasi negara-negara pengekspor minyak sejak tahun lalu, dan memilih mengembangkan pasar di Amerika Serikat tanpa khawatir akan adanya undang-undang yang tengah diusulkan mengenasi pembatasan investasi bagi anggota OPEC di negara tersebut.

Editor: Herlina Kartika Dewi