Bangun pabrik ke-14, INTP gandeng perusahaan China



JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melakukan penandatanganan perjanjian dengan perusahaan kontrantor asal China yaitu Tianjin Cement Industry Design & Research Institute Co. Ltd (TCDRI). Kontrak perjanjian ini adalah untuk penyediaan peralatan serta enjiniring bagi proyek pabrik Indocement yang ke-14 di Komplek Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

Alasan INTP memilih bekerja sama dengan TCDRI adalah karena perusahaan kontraktor Negeri Panda itu merupakan salah satu perusahaan terbaik bidang kontraktor di China. Selain itu, perusahaan tersebut merupakan perusahaan terkemuka di bidang teknologi dan penyedia peralatan yang memiliki kontribusi dan prestasi baik dalam pengembangan industri semen di China.Direktur Utama Indocement Daniel Lavalle mengungkapkan, sesungguhnya ini merupakan pabrik ke 13 PT Indocement. Namun, perhitungan pabrik meloncat dari 12 langsung ke angka 14, tanpa angka 13. Daniel mengungkapkan pihaknya tidak mengetahui alasan pastinya, namun pihaknya mengakui penghitungan pabrik ini memang tanpa angka 13.Daniel menambahkan, nilai keseluruhan pabrik tersebut diperkirakan sekitar Rp 5,5 triliun sampai dengan Rp 6,5 triliun. Diharapkan pabrik tersebut akan siap beroperasi pada kuartal III tahun 2015 mendatang. "Untuk nilai kontrak, mohon maaf kami tidak dapat menyebut nominalnya," ujar Daniel di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (25/3).Pembangunan pabrik Indocement yang ke-14 ini adalah untuk mengantisipasi peningkatan permintaan pasar dan mempertahankan keunggulan kompetitif Indocement. Menurut Daniel, Indocement telah memulai program ekspansi kapasitas produksi, dan diharapkan pabrik di Citeureup ini dapat menyumbang 4,4 juta ton semen per tahun.Dikatakan Daniel, pabrik ini nantinya merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia dan dapat menambah kapasitas produksi Indocement sebanyak 4,4 juta ton semen, sehingga total kapasitasnya dapat mencapai 25 juta ton semen per tahun.Menurut Daniel, total kapasitas tersebut masih merupakan pemenuhan kebutuhan semen pasar dalam negeri alias domestik. Setidaknya dalam satu tahun ke depan, kata Daniel, pihaknya masih berkonsentrasi memenuhi pasar semen dalam negeri."Tidak tertutup kemungkinan jika terbuka peluang kami akan melakukan ekspansi ekspor dengan ekspektasi pasar Asia dan Afrika," tandas Daniel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie