Bangun pabrik ke-15, Nippon Indosari (ROTI) optimistis raih kinerja positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) masih gencar melakukan ekspansi guna menopang kinerja dalam jangka panjang. 

Asal tahu saja, saat ini, Nippon Indosari sedang melakukan perluasan kapasitas produksi di Palembang, Sumatra Selatan dan juga pengembangan pabrik ke-15 di Pekanbaru, Riau. 

"Dengan selesainya ekspansi penambahan kapasitas dan pabrik baru kami berkeyakinan kapasitas produksi sudah cukup untuk menopang laju penjualan beberapa tahun ke depan," ungkap Head Investor & Public Relation ROTI Hadi Susilo dalam Paparan Publik Virtual, Senin (6/9). 


Sebagaimana diketahui, hingga saat ini ROTI telah berhasil menyuplai produknya ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Begitu pula dengan kesiapan kapasitas produksi dari 14 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air dengan total produksi mencapai 5.000.000 pcs per hari.

Hadi memaparkan, kedua proyek ekspansinya tersebut diproyeksikan bakal rampung di awal tahun depan. Sehingga diharapkan dapat langsung berkontribusi terhadap pertumbuhan laju penjualan maupun produksi perseroan di tahun 2022 mendatang. 

Baca Juga: Begini strategi ROTI menjalani bisnis di tengah kondisi pandemi Covid-19

Dengan rampungnya penambahan kapasitas produksi serta pembangunan pabrik anyar di tahun depan, maka ROTI akan lebih fokus kepada upaya perluasan sebaran distribusi, penambahan outlet, dan juga pengoptimalan tingkat utilisasi pabrik. 

"Bahwa dengan sebaran 14 lokasi strategis, kami sudah menjangkau 34 provinsi, dan dengan pabrik baru tentu kami akan lebih banyak lagi menjangkau konsumen di Indonesia," lanjutnya. 

Untuk memuluskan rencana ekspansi di tahun ini, ROTI pun menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar. Hadi bilang, hingga Juni 2021, penyerapan capex telah mencapai Rp 126 miliar atau 84% dari total dana yang dicanangkan. 

"Penyerapan capex sangat baik dan ini juga terlihat kami sangat optimistis dengan permintaan dari produk-produk perseroan," beber Hadi. 

Dia menambahkan, saat ini produk-produk ROTI dapat ditemukan di 70.000 titik penjualan di seluruh Indonesia. Baik itu melalui kanal modern yang tersebar di 50 rantai minimarket, supermarket, dan hipermarket maupun kanal tradisional mencakup jaringan warung, sepeda, dan sepeda motor yang berkeliling. 

 
ROTI Chart by TradingView

Hingga semester I-2021, ROTI mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 1,55 triliun. Angka itu turun 7,01% dari torehan penjualan neto ROTI di semester I-2020 sebesar Rp 1,67 triliun.

Berdasarkan materi paparan publik, penjualan kotor ROTI masih dipimpin oleh penjualan di segmen roti tawar sebesar 68%. Disusul, segmen roti manis 32%, dan segmen lain-lain sebanyak 2% dari penjualan ragam varian kue.

Adapun, per 30 Juni lalu, ROTI mencatat kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entias induk alias laba bersih sebesar 33,19% menjadi Rp 121,79 miliar. Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini hanya menorehkan laba bersih senilai Rp 91,43 miliar.

Selanjutnya: Rupiah spot dibuka menguat ke Rp 14.220 per dolar AS pada hari ini (7/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari