JAKARTA. PT MNC Land Tbk (
KPIG) kian gencar merencanakan sejumlah pembangunan properti baru. Satu proyek yang akan digarap oleh emiten yang dahulu bernama PT Global Land Development Tbk itu, adalah mengembangkan kawasan wisata Mandalika Resort, Nusa Tenggara Barat (NTB). Agenda pengembangan Mandalika dijadwalkan berlangsung hingga tiga tahun ke depan. KPIG memiliki konsesi pengembangan seluas 50 hektare (ha) di kawasan wisata itu. Daniel Yuwono, Direktur KPIG, mengatakan, total dana untuk pembangunan mega proyek ini bisa mencapai US$ 1 miliar. "Kami akan menggunakan kas internal sekaligus mencari pendanaan eksternal," ujarnya tanpa merinci darimana saja pendanaan eksternal yang bakal dijajaki.
Perusahaan properti milik Harry Tanoesoedibjo itu, akan membangun sejumlah properti seperti resort, hotel, vila dan theme park di Mandalika Resort. KPIG juga berambisi membangun sirkuit balap mobil Formula 1 (F1) berikut fasilitas pelabuhan untuk kapal pesiar dan kapal laut. Untuk memulai pembangunan proyek ini, KPIG masih menunggu proses pembangunan infrastruktur penunjang yang akan dilakukan oleh PT Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Corporation (BTDC). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pariwisata ini bakal membangun jalan, saluran sanitasi dan irigasi. Mekanisme pemasaran Selain bakal mulai menjalankan mega proyek di atas, KPIG juga memiliki rencana pembangunan properti lainnya, seperti membangun gedung perkantoran MNC Media serta hotel setinggi 45 lantai di kawasan Kebon Sirih. Perseroan ini juga akan membangun gedung perkantoran dan apartemen di Surabaya. Tak hanya itu, KPIG juga akan mengakuisisi gedung bekas perkantoran CNI yang berada di Jalan Arteri Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta. KPIG juga berniat menambah sejumlah aset dan mengembangkan bisnis jasa terkait properti, seperti security, Food and Beverage (F&B), serta manajemen properti.
Untuk menggulirkan berbagai rencananya, pengelola KPIG menganggarkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 500 miliar di tahun ini. Dana capex akan diperoleh dari kas perusahaan dan pinjaman perbankan. Catatan saja, pada pertengahan 2011 lalu, perseroan mendapatkan pinjaman sindikasi dari tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD) senilai Rp 150 miliar. Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, berpendapat, mega proyek yang akan digarap KPIG bisa berdampak positif. Namun, ia mengingatkan, perseroan itu juga harus cermat dalam menggarap pemasaran berbagai proyek propertinya. "Percuma sudah dibangun, jika lemah dalam pemasaran," kata Reza. Selain itu, KPIG juga harus memikirkan strategi bisnis untuk bersaing dengan pengembang lain. Reza memperkirakan harga KPIG akan berada di level Rp 660 hingga Rp 670 per saham hingga akhir tahun 2012. Reza merekomendasikan buy on weakness untuk KPIG. Pada penutupan perdagangan kemarin, KPIG ditutup melemah 3,12% menjadi Rp 620 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini