Bangun Pusat Persemaian 12 Juta Batang Di Kalsel, ADRO Gandeng Kementerian LHK & PUPR



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menandatangi nota kesepahaman untuk membangun pusat persemaian di Liang Anggang, Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan berkapasitas 10 hingga 12 juta batang per tahun.

Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir dan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan KehutananBambang Hendroyono, disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Direktur Air Tanah dan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Agus Rudyanto di Jakarta (4/8).

Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir mengatakan, sebagai pemegang Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH), Adaro turut mendukung program pemerintah dalam pembangunan pusat persemaian untuk pemulihan lahan kritis di Indonesia. Perusahaan sangat bangga mendapat kepercayaan dari KLHK untuk mewujudkan amanah yang besar ini, yaitu dengan membangun dan mengelola satu dari 30 pusat persemaian di Indonesia. 

"Pusat persemaian yang akan kami bangun di Kalimantan Selatan ini memiliki luas 10 hingga 15 hektare, dan akan ditanami bibitbibit tanaman multifungsi yang nantinya akan didistribusikan ke lahan kritis di seluruh Indonesia. Kami berharap, berbekal pengalaman kami dalam melakukan rehabilitasi serta pengelolaan lahan bekas tambang, lahan kritis maupun rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), maka pusat persemaian ini nantinya dapat memberikan manfaat secara ekologi, juga memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar," kata Boy, Kamis (4/8).

Luasnya lahan kritis di Indonesia memerlukan pemulihan segera. Untuk itu, pemerintah berencana membangun 30 nursery atau pusat persemaian yang akan menghasilkan jutaan bibit untuk ditanam di lahan-lahan kritis di seluruh Indonesia.

Adaro bekerjasama dengan KLHK dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewujudkan pusat persemaian di Kalimantan Selatan untuk memberikan daya dukung lingkungan di wilayah tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, dirinya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta PT. Adaro Energy Indonesia, Tbk yang telah bersama-sama berkolaborasi membangun pusat persemaian Liang Anggang. 

Kolaborasi ini menjadi sangat penting untuk mendukung keberhasilan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya. 

"Dalam menjalankan operasinya, Adaro juga mengembangkan nursery atau pusat persemaian di area tambang seluas 2 (dua) hektar. Pusat persemaian milik Adaro ini telah menghasilkan bibit-bibit tanaman berkualitas, yang sebagian besar digunakan untuk aktivitas reklamasi Adaro serta mendukung program penghijauan di Kalimantan Selatan,” jelas Garibaldi.

Selain itu, Adaro juga telah berhasil melakukan upaya rehabilitasi lahan, diantaranya mengubah sebagian lahan bekas tambang Paringin menjadi hutan kembali, dan mengembalikan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Kemudian, sejak tahun 2016 Adaro juga telah melakukan penanaman lahan DAS seluas 8.000 hektare yang dilaksanakan di 3 provinsi yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, JawaTengah. Dan yang terbaru, Adaro juga akan melakukan rehabilitasi DAS Jawa Barat seluas 630 hektare.

Terakhir, Adaro juga bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan untuk mengembangkan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut di Kabupaten Barito, Kalimantan Selatan, sebagai pusat konservasi satwa endemik Kalimantan yaitu Bekantan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini