Bangun rusunami bersubsidi, PTPP menyasar pekerja



 JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk melalui anak usahanya PT PP Properti menyiapkan konsep hunian berbentuk rumah susun hak milik (rusunami) untuk masyarakat kelas bawah. Hunian yang mendapat subsidi dari pemerintah ini bernama Gunung Putri Square.

Pembeli rusunami ini akan mendapatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dengan bunga 7,25% setahun. "Karena yang 5% disubsidi pemerintah," kata Ian Oktaviandi, Project Manager Gunung Putri Square Jumat (19/9).

Pembiayaan rusunami dengan tipe 21 m² dan 24 m² ini, akan memanfaatkan dana fasilitas likuidasi pembiayaan perumahan (FLPP). Dengan demikian hanya masyarakat yang belum pernah punya rumah yang boleh membelinya.


Karena itu target utama pembeli rusun adalah pekerja yang bekerja di kawasan Gunung Putri Bogor. Dalam perkiraan PT PP ada sekitar 24.000 pekerja di wilayah ini yang berpotensi jadi pembeli rusunami. Adapun harga jual rusunami di kisaran Rp 150 juta Rp 167 juta per unit.

Pada proyek Gunung Putri Sequare ini, PP Properti akan membangun dua menara setinggi 27 lantai dengan total 1.600 unit hunian. Hunian ini akan dilengkapi dengan fasilitas pasar modern dan kompleks ruko. "Kami akan mulai konstruksi tower I pada Maret 2015 dan tower 2 pada Agustus 2016," imbuhnya.

Saat ini PTPP mulai menjual unit hunian di tower I Gunung Putri Square, dan sudah terjual 10% dari 800 unit yang ditawarkan. Sebanyak 50% pembeli berasal dari kalangan pekerja di Gunung Putri dan sisanya investor properti.

Ian menargetkan penjualannya tersebut bisa meningkat hingga 60%-80% saat proses konstruksi dimulai. Dana pembangunannya akan menggunakan dana pra penjualan atawa uang muka yang dibayarkan oleh konsumen.

Sementara itu untuk marketing salesnya PP Properti memperkirakan bisa mencapai Rp 800 miliar. Nilai tersebut diperoleh dengan asumsi di proyek ini PTPP mengeluarkan investasi Rp 500 miliar.

PP Properti menargetkan seluruh proyek Gunung Putri Square bisa selesai pada 2018. Pengerjaan menara akan difokuskan pada 2014-2015, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan pasar modern dan ruko pada 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia