JAKARTA. PT Central Omega Resources Tbk menyatakan total investasi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) berkapasitas 300.000 ton nickel pig iron (NPI) per tahun mencapai US$ 400 juta. Pabrik yang akan dibangun oleh anak perusahaan PT COR Industri Indonesia tersebut akan dibangun dalam tiga sesi. "Tahap pertama dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun, dengan investasi senilai US$ 150 juta," kata Kiki Hamidjaja, Direktur Utama Central Omega Resources, Rabu (11/2). Nah, mengingat COR Industri Indonesia merupakan akan usaha patungan antara Central Omega dengan 60% saham dan PT Makrolink Nickel Development sebanyak 40% saham, modal investasi tersebut akan ditanggung bersama. Menurut Kiki, perusahaannya akan mengeluarkan dana internal senilai US$ 90 juta untuk pembangunan smelter tersebut di tahun 2015 ini. "Seluruh investasi tersebut berasal dari right issue di tahun 2010, kami tidak bisa memperoleh pinjaman perbankan, karena sejak setahun lalu kami tidak bisa meraih pendapatan," ujarnya. Sementara, sisa investasi sebesar US$ 60 juta akan didatangkan dari anak perusahaan Makrolink Group. Smelter yang dibangun di Morowali Utara, Sulawesi Tengah tersebut ditargetkan dapat beroperasi komersial mulai awal 2016. Ciho Darmawan Bangun, Direktur Central Omega Resources menambahkan, selain mengeluarkan investasi untuk anak usaha di sektor pemurnian mineral, perusahaannya juga akan menyisihkan investasi untuk kegiatan eksplorasi di tiga anak usahanya, yakni PT Bumi Konawe Abadi, PT Mulia Pasific Resources, dan PT Itamatra Nusantara. Menurut Ciho, kegiatan eksplorasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan nikel untuk kebutuhan smelter COR Industri Indonesia. "Biaya eksplorasi kami perkirakan mencapai Rp 10 hingga Rp 12 miliar per tahun," ujar dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bangun smelter, Central Omega siapkan US$ 90 juta
JAKARTA. PT Central Omega Resources Tbk menyatakan total investasi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) berkapasitas 300.000 ton nickel pig iron (NPI) per tahun mencapai US$ 400 juta. Pabrik yang akan dibangun oleh anak perusahaan PT COR Industri Indonesia tersebut akan dibangun dalam tiga sesi. "Tahap pertama dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun, dengan investasi senilai US$ 150 juta," kata Kiki Hamidjaja, Direktur Utama Central Omega Resources, Rabu (11/2). Nah, mengingat COR Industri Indonesia merupakan akan usaha patungan antara Central Omega dengan 60% saham dan PT Makrolink Nickel Development sebanyak 40% saham, modal investasi tersebut akan ditanggung bersama. Menurut Kiki, perusahaannya akan mengeluarkan dana internal senilai US$ 90 juta untuk pembangunan smelter tersebut di tahun 2015 ini. "Seluruh investasi tersebut berasal dari right issue di tahun 2010, kami tidak bisa memperoleh pinjaman perbankan, karena sejak setahun lalu kami tidak bisa meraih pendapatan," ujarnya. Sementara, sisa investasi sebesar US$ 60 juta akan didatangkan dari anak perusahaan Makrolink Group. Smelter yang dibangun di Morowali Utara, Sulawesi Tengah tersebut ditargetkan dapat beroperasi komersial mulai awal 2016. Ciho Darmawan Bangun, Direktur Central Omega Resources menambahkan, selain mengeluarkan investasi untuk anak usaha di sektor pemurnian mineral, perusahaannya juga akan menyisihkan investasi untuk kegiatan eksplorasi di tiga anak usahanya, yakni PT Bumi Konawe Abadi, PT Mulia Pasific Resources, dan PT Itamatra Nusantara. Menurut Ciho, kegiatan eksplorasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan nikel untuk kebutuhan smelter COR Industri Indonesia. "Biaya eksplorasi kami perkirakan mencapai Rp 10 hingga Rp 12 miliar per tahun," ujar dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News