Bangun smelter, CITA akan pinjam bank US$ 330 juta



JAKARTA. Anak usaha PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) akan mendapat fasilitas pinjaman senilai US$ 330 juta. Tapi, utang tersebut bisa meningkat menjadi US$ 400 juta.

Pinjaman diperoleh dari beberapa bank. Diantaranya, DBS Bank Limited, OCBC Ltd dan PT Bank OCBC NISP Tbk sebagai mandated lead arranger dan bookrunner. Sementara sebagai lead arranger adalah Bank of China Limited dan PT Bank DBS Indonesia bertindak sebagai agen

Dana hasil pinjaman tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik pengolahan (refinery) berupa smelter grade aluminium (SGA). Ini sejalan dengan larangan pemerintah mengekspor bijih mineral mentah.


Citro Utomo, Direktur Utama CITA dalam keterbukaan informasi ke bursa, menyebutkan, jika CITA tak mengambil utang itu untuk , dalam 10 tahun ke depan, akan menderita rugi. Namun jika meminjam, maka pada 2016, CITA bisa meraup laba bersih Rp 446,79 miliar.  Laba bersih juga akan terus bertambah menjadi Rp 1,59 triliun pada tahun 2023.  

Karena aksi korporasi ini merupakan transaksi material,  maka CITA akan meminta restu pemegang saham pada 10 April 2014 mendatang.  Harga saham CITA tak bergerak dari Rp 940 per saham , Selasa (11/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana