JAKARTA. Setelah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mengganti fokus bisnisnya, PT Citra Mineral Tbk (CKRA) atau yang sebelumnya bernama PT Citra Kebun Raya Agri Tbk mulai mempersiapkan strategi baru. Salah satunya dengan mempersiapkan pembangunan pabrik peleburan atau smelter, yang merupakan hal yang wajib ada di perusahaan tambang. Maklum saja, saat ini Citra Mineral memang memfokuskan diri pada bisnis pertambangan. Terkait hal tersebut, manajemen CKRA sudah mempersiapkan duit sekitar US$ 100 juta hingga US$ 150 juta untuk pembangunan smelter."Investasi sebesar itu harus kami keluarkan jika kami menggunakan teknologi smelter dari Jerman," tukas Argo Trinandityo, Direktur Cakra Mineral. Rencananya, smelter itu akan dibangun di wilayah Sumatera Barat pada tahun 2014 mendatang.Tampaknya, manajemen sangat serius untuk pembangunan smelter ini. Pasalnya, selama ini CKRA memiliki pangsa pasar ke luar negeri, khususnya China. Nah, kita tahu jika asing sangat tertib terhadap standarisasi ekspor barang mineral, salah satunya smelter.Sayang, Argo mengakui, berdasarkan hasil kajian sementara, masih ada beberapa hambatan yang ditemui perusahaan seperti sumber tenaga smelter. "Jika masalah ini belum selesai, tentunya pembangunan smelter akan mundur. Jika mundur, untuk sementara kami jual di dalam negeri dulu," jelas Argo.
Bangun smelter, CKRA sediakan dana US$ 150 juta
JAKARTA. Setelah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mengganti fokus bisnisnya, PT Citra Mineral Tbk (CKRA) atau yang sebelumnya bernama PT Citra Kebun Raya Agri Tbk mulai mempersiapkan strategi baru. Salah satunya dengan mempersiapkan pembangunan pabrik peleburan atau smelter, yang merupakan hal yang wajib ada di perusahaan tambang. Maklum saja, saat ini Citra Mineral memang memfokuskan diri pada bisnis pertambangan. Terkait hal tersebut, manajemen CKRA sudah mempersiapkan duit sekitar US$ 100 juta hingga US$ 150 juta untuk pembangunan smelter."Investasi sebesar itu harus kami keluarkan jika kami menggunakan teknologi smelter dari Jerman," tukas Argo Trinandityo, Direktur Cakra Mineral. Rencananya, smelter itu akan dibangun di wilayah Sumatera Barat pada tahun 2014 mendatang.Tampaknya, manajemen sangat serius untuk pembangunan smelter ini. Pasalnya, selama ini CKRA memiliki pangsa pasar ke luar negeri, khususnya China. Nah, kita tahu jika asing sangat tertib terhadap standarisasi ekspor barang mineral, salah satunya smelter.Sayang, Argo mengakui, berdasarkan hasil kajian sementara, masih ada beberapa hambatan yang ditemui perusahaan seperti sumber tenaga smelter. "Jika masalah ini belum selesai, tentunya pembangunan smelter akan mundur. Jika mundur, untuk sementara kami jual di dalam negeri dulu," jelas Argo.
