Bangun waduk Ciawi dan Sukamahi,DKI siap Rp 1,2 T



JAKARTA. Rencana pembangunan waduk di Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor sudah masuk dalam tahap feasibility study atau studi kelayakan. Setelah ini dilanjutkan dengan membuat detail engineering design (DED) pada tahun 2015.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI akan menanggung penuh biaya pembebasan lahan meskipun lahan itu ada di Kabupaten Bogor. Bogor banyak kendala untuk membebaskan lahan sehingga perlu bantuan Pemprov DKI.

"Sering kali pembebasan lahannya masalah. Pembebasan lahan selalu jadi beban daerah. Sedangkan Kabupaten Bogor urusannya begitu banyak," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/9).


Ahok mengatakan, dalam kerja sama itu Pemprov DKI siap mengelontorkan dana untuk pembebasan lahan. Apalagi proyek pembangunan waduk adalah bagian dari upaya mengurangi banjir di Jakarta.

"Berapapun yang dibutuhkan nanti kami anggarkan tahun depan supaya bisa dikasih. Saya enggak tahu mungkin bisa Rp 50 miliar atau Rp 70 miliar," kata Ahok. Ahok berharap DPRD DKI dapat menyetujui rencana Pemprov DKI Jakarta membangun waduk itu. Ada waduk itu dapat mengatur volume air yang masuk ke Jakarta serta menampung air hujan dari Bogor.

Siapkan 1,2 T

Sementara itu, Agus Priyono, Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, mengatakan, untuk pembebasan lahan telah dianggarkan sebesar Rp 1,2 triliun. Namun belum diketahui jumlah pasti dana yang digunakan.

"Setelah studi kelayakan dan DED, kemudian perencanaan pengadaan lahan. Terus kemudian sosialisasi," kata Agus.

Selain itu, bersamaan dengan semua tahapan itu perlu dilakukan perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan rencana detail tata ruang (RDTR) Kabupaten Bogor. Jika perubahan RTRW dan RDTR belum diubah maka sosialisasi belum bisa dilakukan.

"Kami minta diproses bersama. Kalau itu belum dilakukan perubahan, tidak bisa dilakukan sosialisasi. Insya Allah 2015 sudah dimulai pembebasan lahannya. Itu juga akan kami prioritaskan yang tubuh pembangunannya dulu," katanya.

T Iskandar, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kemenenterian Pekerjaan Umum, mengatakan, pembangunan fisik waduk membutuhkan waktu tiga tahun. Artinya kedua waduk tersebut siap digunakan pada 2018. Namun Ahok meminta dipercepat agar selesai pada tahun 2017."Kami lihat sejauh mana komponen itu bisa dipercepat," kata Iskandar.

Iskandar mengatakan, meski pembangunan fisik kedua waduk melibatkan berbagai pihak, namun tidak ada kendala yang berarti. Masing-masing daerah berkomitmen untuk mengurangi banjir di Jakarta. Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kedua waduk tersebut mencapai 110 hektare.

"Data sementara lebih kurang 110 hektar yang terbagi menjadi 92 hektare untuk Ciawi dan Sukamahi kurang lebih 28 hektare," kata Iskandar.

Kementerian PU menyediakan anggaran sebesar Rp 2 triliun untuk pembangunan fisiknya. Sementara pembebasan lahan anggarannya ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta. (Bintang Pradewo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa