BANDUNG. Banjir yang melanda Bandung berdampak buruk terhadap aktivitas industri di kota tersebut. Kurang lebih 90% pabrik di Kawasan Industri di Jalan Mohammad Toha hingga ke Dayeuh Kolot, harus menghentikan produksi karena banjir. Perlu diketahui kawasan industri sepanjang Jalan Mohammad Toha hingga Dayeuh Kolot didominasi oleh pabrik tekstil dan garmen. Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia, terdapat hampir 200 pabrik tekstil di kawasan industri tersebut dengan perkiraan 200.000 karyawan, yang menghentikan operasinya sejak 6 hari yang lalu. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajad mengatakan, banjir tersebut berdampak fatal terhadap aktivitas industri tekstil. “Akibat yang fatal adalah bahan baku tidak bisa masuk dan barang yang hendak di ekspor tidak dapat distribusikan,” ujarnya.
Banjir, 200 pabrik tekstil Bandung setop operasi
BANDUNG. Banjir yang melanda Bandung berdampak buruk terhadap aktivitas industri di kota tersebut. Kurang lebih 90% pabrik di Kawasan Industri di Jalan Mohammad Toha hingga ke Dayeuh Kolot, harus menghentikan produksi karena banjir. Perlu diketahui kawasan industri sepanjang Jalan Mohammad Toha hingga Dayeuh Kolot didominasi oleh pabrik tekstil dan garmen. Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia, terdapat hampir 200 pabrik tekstil di kawasan industri tersebut dengan perkiraan 200.000 karyawan, yang menghentikan operasinya sejak 6 hari yang lalu. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajad mengatakan, banjir tersebut berdampak fatal terhadap aktivitas industri tekstil. “Akibat yang fatal adalah bahan baku tidak bisa masuk dan barang yang hendak di ekspor tidak dapat distribusikan,” ujarnya.