Banjir belum surut, 209 warga Kembangan Utara masih mengungsi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 60 kepala keluarga (KK) atau 209 warga RT 007 RW 001 Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat belum dapat kembali ke rumahnya karena karena banjir masih merendam kawasan tersebut setinggi 100 sentimeter, Minggu (28/4) siang ini.

Dalam pantauan Kompas.com pukul 11.30 di lokasi banjir tersebut, beberapa warga beraktivitas di bawah tenda pengungsian di RT 07 atau beralih ke rumah tetangga dan keluarga terdekat. Seorang warga bernama Riyadi (33) berharap banjir segera surut karena dikhawatirkan genangan akan menimbulkan banyak jentik nyamuk dan kuman.

Sejak banjir merendam kawasan tersebut Sabtu (27/4) subuh, lanjut Riyadi, debit air turun sangat lambat. "Air turunnya lama di sini, saya khawatirnya kalau begini terus nanti ada jentik dan makin banyak kuman. Tapi syukurlah kalau dari posko pengungsian, pasokan makanan sampai hari ini aman," sebut Riyadi yang ditemui sedang mencuci motornya menggunakan air genangan banjir.


Sedangkan Herpan (35) seorang warga yang bekerja sebagai karyawan swasta mengeluhkan kondisi banjir yang berakibat pada tidak adanya pemasukan untuk keluarga.

Jika banjir terus berlanjut maka Herpan mesti menambah izin di kantornya. "Dari kemarin Sabtu saya udah izin enggak masuk. Kalau banjir terus berlanjut kita juga kesusahan, ini beberapa warga bekerja sebagai pedagang kaki lima juga enggak punya pemasukan, karena bahan jualan mereka ada di dalam rumah dan belum bisa diambil," sebut Herpan.

Di lokasi pengungsian, segala kebutuhan terpenuhi, seperti logistik, tikar dan selimut. Namun, Herpan mengeluhkan belum adanya bantuan makanan berupa nasi hingga siang ini. "Dari kemarin baru dapet mi instan, biskuit sama sayuran. Belum dapat nasi. Jadi berasa kurang," katanya. 

Sementara itu ditemui di lokasi banjir, Lurah Kembangan Utara Rudi Harianto menjanjikan pasokan logistik untuk makan siang dan malam para pengungsi "Nanti kami siapkan 300 boks nasi untuk makan siang dan malam. Ya memang belum sempat untuk kemarin, tapi nanti siang makanan berupa nasi akan datang, saya sudah pastikan," paparnya.

Untuk saat ini Rudi mengaku penanggulangan banjir hanya bisa menunggu debit air Kali Angke turun. Selain itu jika hujan tiba Rudi akan memindahkan posko pengungsian ke aula RPTRA Kembangan.

"Kalau hujan kita pindahkan semua pengungsi ke RPTRA Kembangan. Sementara pakai tenda disini karena keinginan warga untuk tidak mengungsi ditempat yang jauh dari rumahnya," tambah Rudi.

Ke depan untuk menanggulangi banjir di kawasan ini, Rudi sudah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk membangun turap di sekitar Kali Angke. Saat ini proses tersebut terkendala karena masih harus melakukan pembebasan lahan milik salah seorang warga.

"Sudah saya usulkan dan koordinasikan untuk pembangunan turap. Kalau ada turap nantinya air dari Kali Angke akan tertahan dan tidak sampai menggenangi rumah warga," tutur Rudi.

Adapun melalui akun twitter resminya BPBD DKI Jakarta mengatakan saat ini masih terdapat tiga titik banjir yang berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Tiga titik itu terdapat di RW 005 dan 008 Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, dengan ketinggian air 10 hingga 20 sentimeter dan RW 001 Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air masih berkisar 10 sentimeter hingga 100 sentimeter. (Tatang Guritno)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Banjir Belum Surut, 209 Warga Kembangan Utara Masih Mengungsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati