JAKARTA. Indonesia akan banjir daging impor jelang akhir tahun ini. Sebab, pemerintah membuka keran impor besar-besaran bagai swasta maupun BUMN untuk menstabilkan harga daging. Keputusan ini membuat peternak sapi dan kerbau lokal meradang. Mereka khawatir, daging impor itu akan merembes ke pasar tradisional yang selama ini dikuasai para peternak. Pasalnya, harta daging impor rata-rata di bawah Rp 80.000 per kg, sementara harga daging segar saat ini sudah mencapai rata-rata Rp 120.000 per kg. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan, impor daging sapi yang dibuka lebar-lebar berpotensi menganggu pasar daging lokal. Sebab dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah sudah membuka izin impor sampai ribuan ton daging impor, belum lagi impor daging kerbau dari Perum Bulog.
Banjir daging impor, peternak lokal meradang
JAKARTA. Indonesia akan banjir daging impor jelang akhir tahun ini. Sebab, pemerintah membuka keran impor besar-besaran bagai swasta maupun BUMN untuk menstabilkan harga daging. Keputusan ini membuat peternak sapi dan kerbau lokal meradang. Mereka khawatir, daging impor itu akan merembes ke pasar tradisional yang selama ini dikuasai para peternak. Pasalnya, harta daging impor rata-rata di bawah Rp 80.000 per kg, sementara harga daging segar saat ini sudah mencapai rata-rata Rp 120.000 per kg. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan, impor daging sapi yang dibuka lebar-lebar berpotensi menganggu pasar daging lokal. Sebab dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah sudah membuka izin impor sampai ribuan ton daging impor, belum lagi impor daging kerbau dari Perum Bulog.