Banjir dan corona bikin Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) pangkas capex Rp 1,1 T



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) telah merevisi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun 2020 menjadi Rp 1,1 triliun. 

Sekretaris Perusahaan INTP Antonius Marcos menjelaskan, revisi anggaran capex dilakukan karena pada semester pertama ada beberapa faktor yang menghambat rencana ekspansi perusahaan. Mulai dari bencana banjir yang melanda Jabodetabek yang berkali-kali hingga adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan untuk menghadang pandemi virus corona. 

Baca Juga: Ini gambaran pangsa pasar empat emiten semen per Mei 2020


Perusahaan semen ini melihat banyaknya aral melintang di enam bulan pertama tahun ini membuat Indocement Tunggal Prakarsa lebih objektif dalam  menentukan anggaran belanja modal. Antonius mengungkapkan, awalnya anggaran belanja modal INTP capai Rp 1,4 triliun, namun akhirnya dipangkas menjadi Rp 1,1 triliun. 

"Adapun untuk capex akan dialokasikan untuk beberapa keperluan yakni penyelesaian proyek fasilitas refused derived fuel (RDF) atau pengolahan sampah menjadi bahan bakar di pabrik Citeureup, Jawa Barat," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (26/6). 

Selain itu, dana belanja modal akan dialokasikan untuk  penyelesaian proyek tambang batu di Pamoyanan, Bogor dan instalasi bag filter di beberapa pabrik milik INTP. 

Indocement Tinggal Prakarsa juga akan mengalokasikan capex untuk instalasi pembangkit milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan revitalisasi turbin di Plant Tarjun, Kalimantan Selatan.

Nah, menghadapi paruh kedua tahun ini, perusahaan pun mulai percaya diri. "Kami cukup optimistis akan lebih dinamis sehubungan dibukanya PSBB tentunya ini akan membuat semua usaha kembali menggeliat termasuk sektor konstruksi," jelas Antonius. 

Baca Juga: Analis prediksi pertumbuhan konsumsi semen turun 5%, begini rekomendasinya

Adapun dia bilang, Indocement selalu dalam posisi yang siap untuk memenuhi permintaan pasar. 

Walau optimistis menghadapi semester II, namun INTP sudah terlebih dahulu merevisi target volume penjualan tahun ini. Asal tahu saja, sebelumnya Indocement mematok pertumbuhan target volume penjualan sebesar 3%-4%, namun akhirnya merevisi hanya 1% di sepanjang 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari