JAKARTA. Banjir dana pemerintah daerah membuat loan to deposit ratio alias LDR Bank Sulteng jauh dibawah ketentuan regulator, yakni sekitar 60%. Ini menandakan seolah-olah Bank Sulteng lesu darah dalam menyalurkan kredit ke masyarakat. Padahal, tidak demikian ceritanya. Siti Maryam Dalle, Direktur Operasional Bank Sulteng mengatakan, pihaknya mampu membukukan pertumbuhan kredit hingga di atas 20%. Sampai pekan ketiga November 2015, pihaknya mengaliri kredit sebesar Rp 2,1 triliun. Angka ini tidak terpaut jauh dari target kredit di sepanjang tahun yang sebesar Rp 2,3 triliun. Lantas kenapa? "Jadi, dana pemda di Bank Sulteng masih banyak yang mengendap. Tetapi, hanya 30% yang bisa kami gunakan sebagai dana pihak ketiga. Sebentar lagi, dana itu akan mengalir untuk membiayai proyek-proyek. Pasti LDR kami juga akan naik seteah dana pemda keluar," ujarnya, Kamis (26/11).
Banjir dana pemda, LDR Bank Sulteng lesu darah
JAKARTA. Banjir dana pemerintah daerah membuat loan to deposit ratio alias LDR Bank Sulteng jauh dibawah ketentuan regulator, yakni sekitar 60%. Ini menandakan seolah-olah Bank Sulteng lesu darah dalam menyalurkan kredit ke masyarakat. Padahal, tidak demikian ceritanya. Siti Maryam Dalle, Direktur Operasional Bank Sulteng mengatakan, pihaknya mampu membukukan pertumbuhan kredit hingga di atas 20%. Sampai pekan ketiga November 2015, pihaknya mengaliri kredit sebesar Rp 2,1 triliun. Angka ini tidak terpaut jauh dari target kredit di sepanjang tahun yang sebesar Rp 2,3 triliun. Lantas kenapa? "Jadi, dana pemda di Bank Sulteng masih banyak yang mengendap. Tetapi, hanya 30% yang bisa kami gunakan sebagai dana pihak ketiga. Sebentar lagi, dana itu akan mengalir untuk membiayai proyek-proyek. Pasti LDR kami juga akan naik seteah dana pemda keluar," ujarnya, Kamis (26/11).