MEULABOH. Terjangan banjir yang terjadi di Aceh Barat dan sekitarnya akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak Kamis (5/1) merusak rumah warga. Kepala Desa Lancong, Musliadi, mengatakan, Satu unit rumah berkontruksi permanen milik Fatimahdi di Desa Lancong, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, ambruk dan teseret ke sungai karena terjadi longsor pada bantaran sungai Krueng Woyla. Selain itu ada tujuh rumah yang sudah terancam bernasib sama. Malah ada unit bangunan pelayanan Poskesdes dan Kantor Kepala Desa yang lokasinya hanya tersisa sekitar 3,5 meter dari sungai. Kondisi tersebut terjadi, karena erosi sungai terus mengerus bantaran sungai (daerah aliran sungai/DAS). Sementara belum ada tanggul atau tebing pengaman penahan erosi sehingga secara perlahan semua itu diperkirakan juga ambruk. Musliadi menjelaskan, setiap memasuki musim penghujan dan terjadi banjir luapan, kikisan erosi sungai terus meluas ke pemukiman penduduk. "Dari pada semakin membahayakan maka kami bongkar saja rumah tersebut kemarin. Penghuni rumah yang hanyut tersebut sementara ini sudah mengungsi. Kami sangat berharap dibangun tebing pengaman," ujarnya.
Banjir di Aceh Barat, rumah warga terseret arus
MEULABOH. Terjangan banjir yang terjadi di Aceh Barat dan sekitarnya akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak Kamis (5/1) merusak rumah warga. Kepala Desa Lancong, Musliadi, mengatakan, Satu unit rumah berkontruksi permanen milik Fatimahdi di Desa Lancong, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, ambruk dan teseret ke sungai karena terjadi longsor pada bantaran sungai Krueng Woyla. Selain itu ada tujuh rumah yang sudah terancam bernasib sama. Malah ada unit bangunan pelayanan Poskesdes dan Kantor Kepala Desa yang lokasinya hanya tersisa sekitar 3,5 meter dari sungai. Kondisi tersebut terjadi, karena erosi sungai terus mengerus bantaran sungai (daerah aliran sungai/DAS). Sementara belum ada tanggul atau tebing pengaman penahan erosi sehingga secara perlahan semua itu diperkirakan juga ambruk. Musliadi menjelaskan, setiap memasuki musim penghujan dan terjadi banjir luapan, kikisan erosi sungai terus meluas ke pemukiman penduduk. "Dari pada semakin membahayakan maka kami bongkar saja rumah tersebut kemarin. Penghuni rumah yang hanyut tersebut sementara ini sudah mengungsi. Kami sangat berharap dibangun tebing pengaman," ujarnya.