JAKARTA. Banjir yang mengepung wilayah Jabodetabek mendorong kenaikan harga air minum dalam kemasan (AMDK) di tingkat ritel dalam beberapa waktu ke depan. Pasalnya, distribusi AMDK terhambat sehingga stok barang semakin terbatas. Akibatnya, harga jual di tingkat ritel terkerek naik. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kesulitan distribusi akibat banjir mendorong harga AMDK di tingkat ritel menaikkan harga hingga 5%. Sudarman Bolo, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) mengatakan, biaya pengiriman AMDK meningkat. "Tapi, belum ada rencana untuk kenaikan harga," katanya. Menurut Sudarman, saat ini, produsen AMDK masih bisa mengirimkan produk dari pabrik ke depo-depo mereka di sekitar Jakarta dengan cukup lancar. Akses jalan dari beberapa kawasan produksi AMDK seperti Sukabumi, Subang, Bogor, belum memiliki hambatan berarti.
Banjir, harga air minum berpotensi naik
JAKARTA. Banjir yang mengepung wilayah Jabodetabek mendorong kenaikan harga air minum dalam kemasan (AMDK) di tingkat ritel dalam beberapa waktu ke depan. Pasalnya, distribusi AMDK terhambat sehingga stok barang semakin terbatas. Akibatnya, harga jual di tingkat ritel terkerek naik. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kesulitan distribusi akibat banjir mendorong harga AMDK di tingkat ritel menaikkan harga hingga 5%. Sudarman Bolo, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) mengatakan, biaya pengiriman AMDK meningkat. "Tapi, belum ada rencana untuk kenaikan harga," katanya. Menurut Sudarman, saat ini, produsen AMDK masih bisa mengirimkan produk dari pabrik ke depo-depo mereka di sekitar Jakarta dengan cukup lancar. Akses jalan dari beberapa kawasan produksi AMDK seperti Sukabumi, Subang, Bogor, belum memiliki hambatan berarti.