JAKARTA. Banjir yang melanda wilayah Jakarta dalam empat hari terakhir berdampak serius pada kinerja ekspor produk perikanan. Nilai kerugian operasional yang diderita para eksportir ditaksir mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per hari. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Saut P Hutagalung, mengatakan, pelabuhan perikanan yang terganggu akibat banjir adalah Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru. "Sejak Kamis (17/1), ekspor tertunda karena produk perikanan tidak bisa keluar untuk dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok," ungkap Saut, akhir pekan lalu.
Banjir menyeret ekspor produk perikanan
JAKARTA. Banjir yang melanda wilayah Jakarta dalam empat hari terakhir berdampak serius pada kinerja ekspor produk perikanan. Nilai kerugian operasional yang diderita para eksportir ditaksir mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per hari. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Saut P Hutagalung, mengatakan, pelabuhan perikanan yang terganggu akibat banjir adalah Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru. "Sejak Kamis (17/1), ekspor tertunda karena produk perikanan tidak bisa keluar untuk dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok," ungkap Saut, akhir pekan lalu.