JAKARTA. Banjir besar yang menghantam Jakarta pekan lalu merugikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nilai kerugian materil mencapai hingga Rp 68 miliar.Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, kerugian ini terjadi akibat 1.847 gardu dipadamkan akibat banjir. "Sampai dengan Kamis (24/1) kemarin tercatat 13 gardu yang masih belum bisa dioperasikan hingga air banjirnya benar-benar surut," kata Bambang dalam siaran persnya, Jumat (25/1).PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang sebagai pengelola kelistrikan di Jakarta juga akan segera mengganti sekitar 50.000 kWh meter yang rusak akibat terendam banjir. Penggantian ini dilakukan sejalan dengan mulai pulihnya pasokan listrik Jakarta dan Tangerang.Dalam pelaksanaan penggantian kWh meter ini, Bambang mengingatkan para pelanggan agar waspada terhadap oknum yang meminta bayaran karena PLN tidak memungut biaya apapun untuk penggantian kWh meter yang terendam banjir alias gratis.Berikut daftar kerugian PLN yang disampaikan oleh Bambang:1. Banjir yang menggenangi PLGTU Muara Karang yang memaksa dimatikannya unit pembangkit listrik tersebut, menyebabkan kerugian di sisi pembangkitan sebesar Rp 45 miliar. Sejak 22 Januari 2013, pembangkit sudah mulai beroperasi kembali.2. Banjir juga menyebabkan terganggunya kegiatan ekonomi Jakarta, sehingga turut menyumbang potensi kehilangan kesempatan penjualan energi listrik PLN sebesar Rp 20 miliar.3. Sedangkan kerugian di sisi distribusi dan transmisi akibat peralatan rusak tergenang air, masing-masing Rp 2 miliar dan Rp 1 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Banjir, PLN tekor Rp 68 miliar
JAKARTA. Banjir besar yang menghantam Jakarta pekan lalu merugikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nilai kerugian materil mencapai hingga Rp 68 miliar.Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, kerugian ini terjadi akibat 1.847 gardu dipadamkan akibat banjir. "Sampai dengan Kamis (24/1) kemarin tercatat 13 gardu yang masih belum bisa dioperasikan hingga air banjirnya benar-benar surut," kata Bambang dalam siaran persnya, Jumat (25/1).PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang sebagai pengelola kelistrikan di Jakarta juga akan segera mengganti sekitar 50.000 kWh meter yang rusak akibat terendam banjir. Penggantian ini dilakukan sejalan dengan mulai pulihnya pasokan listrik Jakarta dan Tangerang.Dalam pelaksanaan penggantian kWh meter ini, Bambang mengingatkan para pelanggan agar waspada terhadap oknum yang meminta bayaran karena PLN tidak memungut biaya apapun untuk penggantian kWh meter yang terendam banjir alias gratis.Berikut daftar kerugian PLN yang disampaikan oleh Bambang:1. Banjir yang menggenangi PLGTU Muara Karang yang memaksa dimatikannya unit pembangkit listrik tersebut, menyebabkan kerugian di sisi pembangkitan sebesar Rp 45 miliar. Sejak 22 Januari 2013, pembangkit sudah mulai beroperasi kembali.2. Banjir juga menyebabkan terganggunya kegiatan ekonomi Jakarta, sehingga turut menyumbang potensi kehilangan kesempatan penjualan energi listrik PLN sebesar Rp 20 miliar.3. Sedangkan kerugian di sisi distribusi dan transmisi akibat peralatan rusak tergenang air, masing-masing Rp 2 miliar dan Rp 1 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News