Banjir Proyek, Kinerja ADHI Meroket



JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk kebanjiran proyek. Hingga semester I 2013, total proyek yang berhasil diraih BUMN konstruksi ini sekitar Rp 5 triliun. Ini pula yang membuat kinerja Adhi Karya di enam bulan pertama tahun ini melonjak.

Amrozi Hamidi, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya memperkirakan, pendapatan perusahaan di akhir Juni 2013 mencapai Rp 3,5 triliun. Sedangkan laba bersih menyentuh angka Rp 60 miliar.

Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, angka target itu naik signifikan. Pada Juni 2012, pendapatan emiten berkode saham ADHI ini hanya Rp 1,77 triliun. Sementara laba bersih sekitar Rp 29,05 miliar.


Melonjaknya kinerja merupakan buntut dari membludaknya proyek yang diperoleh ADHI. "Hingga Mei 2013, kontrak yang telah kami dapat sebesar Rp 3,6 triliun," ujar Amrozi, Sabtu (22/6).

Dari perolehan kontrak itu, perusahaan ini mengantongi pendapatan Rp 2,8 triliun dan laba bersih Rp 33 miliar. Manajemen ADHI optimistis target akan tercapai lantaran masih ada beberapa proyek yang saat ini tengah dibidik.

Investor Jerman

Proyek itu antara lain pembangunan sejumlah gedung milik pemerintah dan swasta. Kemudian ada juga proyek infrastruktur dari Kementerian Pekerjaan Umum. Namun, Direktur Utama Adhi Karya KIiswodarmawan belum mau memborkan mengenai detil kontrak-kontrak tersebut.

Selain infrastruktur dan properti, ADHI juga mengincar proyek-proyek di sektor komoditas tambang. Salah satunya, pembangunan smelter milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Pomala, Sulawesi Tenggara.

Kiswodarmawan mengestimasi, nilai proyek ini mencapai US$ 120 juta. ADHI akan bekerjasama dengan perusahaan asal Jerman untuk mengerjakan proyek ini. Tetapi, Kiswodarmawan mengaku tidak ingat identitas calon mitranya itu. "Yang jelas, pengadaan mesin akan dilakukan oleh perusahaan Jerman ini," tutur dia.

Adhi akan menggenggam minimal 51% saham dalam proyek ini. Pengumuman pemenang akan berlangsung pada Juli 2013 mendatang. Diperkirakan, pembangunan pabrik smelter ini akan memakan waktu sekitar satu tahun.

Proyek besar ADHI yang lain adalah monorel atau Jakarta Link Transportation (JLT). Rutenya meliputi Bekasi Timur-Cawang yang panjangnya mencapai 18.138 kilo meter (km). Lalu, Cawang-Kuningan sepanjang 7.170 km, dan Cibubur-Cawang sepanjang 13.728 km.

Rencananya akan ada empat gerbong pada JLT. Kapasitas per gerbong sekitar 200 orang. Sehingga, kemampuan angkut per hari bisa mencapai 800.000 orang.

Besarnya tarif yang akan dikenakan kepada para penumpang sebesar Rp 1.000 per km. Besaran tarif ini akan mengalami kenaikan sekitar 10% setiap dua tahun.

Selanjutnya, ADHI juga kebagian menggarap proyek monorail automatic people mover system (APMS) Bandara International Soekarno-Hatta. Proyek ini menghubungkan terminal I sampai terminal III.

Selain itu, ada proyek automatic container transportation (ATC) di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pada proyek ini, ADHI akan membangun fasilitas jasa angkutan kontainer dari Depo Teluk Lamong ke Depo Tanjung Perak dan sebaliknya.

Menurut Kiswodarmawan, pihaknya akan mulai menggarap proyek APMS dan ATC pada September 2013 mendatang. Sementara untuk proyek monorel, ADHI legalitas presiden. Adapun, total nilai proyek yang mencakup JLT, APMS, dan ATC mencapai Rp 12 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri