Banjir reda, tapi 45.954 jiwa masih mengungsi



JAKARTA. Jumlah korban jiwa akibat banjir yang terjadi di wilayah Jakarta mencapai 20 orang. Kepala Pusat data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, korban jiwa terjadi dengan beragam sebab, umumnya karena dampak sekunder.

Salah satu sebab yang paling banyak adalah, kesetrum listrik, kemudian sakit karena usia, dan kekurangan oksigen karena menghirup gas karbon monoksida dari genset di ruangan tertutup.

"Dari 20 orang yang meninggal, sebagian besar justru meninggal di lokasi yang jauh dari sungai-sungai yang meluap. Korban kesetrum listrik karena berada di rumah atau tempat yang terendam banjir," tutur Sutopo pada Senin (21/1).


Sutopo menjelaskan, meskipun sebagian besar banjir sudah surut, namun hingga sekarang masih terdapat 45.954 jiwa yang mengungsi. Sebagian mengungsi karena rumahnya terendam banjir dan masih diperlukan pembersihan lingkungan.

Menurut Sutopo, setidaknya terdapat 100.274 kepala keluarga atau 245.119 jiwa yang terdampak akibat banjir di Jakarta. Sementara itu, pengungsi tersebar di Jakarta Utara sebanyak 17.237 jiwa, Jakarta Barat 22.315 jiwa, Jakarta Pusat 1.268, Jakarta Timur 1.442 jiwa, dan Jakarta Selatan 430 jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri