Banjir setinggi satu meter lumpuhkan jalan otista



JAKARTA. Banjir kiriman Sungai Ciliwung meluap sampai ke Jalan Otista Raya, Bidaracina, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (22/1/2014) pagi.

Banjir hingga ketinggian 1 meter lebih menggenangi sejumlah kendaraan yang terparkir di lokasi. Kendaraan dari Jatinegara menuju Kampung Melayu maupun sebaliknya dialihkan menuju Jalan DI Panjaitan.

Ifand (32), warga RT 003 RW 15, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara menyebutkan, Selasa sore banjir mulai surut namun sekira pukul 02.00 WIB, banjir kiriman dari Katulampa masuk membuat ketinggian air naik drastis.


"Air mulai meninggi sekitar jam 2 semalam sehingga merendam pemukiman termasuk Jalan Otista," katanya di lokasi, Rabu (22/1/2014).

Kedua ruas jalan ini, lumpuh total dan tidak dapat dilalui, petugas melakukan pengalihan arus dan kendaraan yang akan melintas diarahkan ke Cawang. Beberapa mobil terjebak dalam genangan banjir akibat memaksakan diri untuk menerobos genangan banjir.

Sementara di Jalan Abdullah Syafei, banjir setinggi sekitar 1,5 meter membuat akses dari Kampung Melayu menuju Tebet terputus. Tanggul kali Ciliwung yang berada di Kebon Baru sepanjang 15 meter dilaporkan jebol akibat derasnya arus Kali Ciliwung.

Data Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) DKI Jakarta yang diterima pada pukul 06.00 WIB menyebutkan, banjir saat ini merendam 33 kecamatan dan 99 kelurahan. Dengan 119.397 jiwa yang terdampak, terdapat 89.334 yang mengungsi di 338 lokasi.

Jumlah ini lebih tinggi dibanding data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (21/1/2014) kemarin.

Berdasar data BNPB disebutkan, banjir yang melanda Ibukota sejak Minggu (12/1/2014) lalu telah mengakibatkan 62.819 jiwa mengungsi di 253 titik. Bahkan, banjir kali ini lebih parah dibanding tahun 2013 yang tercatat menyebabkan 83.930 jiwa mengungsi di 307 titik.

"Kalau lihat status siaga II di Manggarai, mestinya lebih parah banjir kemarin yang statusnya siaga I. Tapi kita lihat fakta di lapangan, khususnya di sekitar Ciliwung dampaknya lebih parah," kata Kasie Informasi Pusdalops BPBD DKI, Bambang Surya Putra. (Wahyu Aji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan